Lihat ke Halaman Asli

Iman Ibnu ae

Mahasiswa

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

Diperbarui: 22 Agustus 2024   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan berbasis kearifan lokal sering kali terpinggirkan atau dianggap tidak relevan di tengah pesatnya arus modernisasi yang mendominasi sektor pendidikan global. Modernisasi membawa banyak perubahan, seperti teknologi yang semakin maju dan pendekatan pendidikan yang terus berkembang. Identitas budaya dapat dipertahankan melalui pendidikan berbasis kearifan lokal. Hal Ini juga menawarkan perspektif berharga yang dapat memperkaya proses belajar-mengajar di era yang semakin global. Pendidikan berbasis kearifan lokal berarti mengajarkan nilai-nilai, tradisi, dan pengetahuan lokal dalam kurikulum. 

Ini tidak hanya mengajarkan tentang sejarah atau adat istiadat, tetapi juga menghubungkan siswa dengan konteks sosial, budaya, dan lingkungan mereka. Misalnya, pendidikan yang menekankan kearifan lokal mengajarkan siswa tentang filosofi dalam masyarakat adat Indonesia seperti suku Dayak atau Minangkabau, pendidikan yang menekankan pada kearifan lokal mengajarkan siswa tentang filosofi hidup, cara bertani yang ramah lingkungan, serta pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam.


Akses yang lebih luas ke teknologi dan data adalah salah satu dari banyak keuntungan modernisasi. Namun, ada risiko kehilangan jati diri dan tradisi yang sangat berharga jika terlalu fokus pada elemen-elemen ini tanpa mempertimbangkan kekayaan budaya lokal. Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dan pendidikan modern, siswa dapat mencapai keseimbangan di mana mereka dapat memperoleh keterampilan global sambil tetap menghargai dan memahami warisan budaya mereka. Pendidikan yang didasarkan pada kearifan lokal memiliki potensi untuk meningkatkan keberagaman dan inklusi dalam masyarakat. 

Sistem pendidikan dapat membangun siswa yang lebih terbuka dan toleran dengan mengajarkan mereka perspektif budaya yang berbeda. Beradaptasi dengan berbagai budaya dan menghargai perbedaan adalah keterampilan yang sangat berharga di era modern. Oleh karena itu, pendidikan yang didasarkan pada kearifan lokal tidak hanya penting, tetapi juga sangat penting untuk menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi. Jika Hal ini diintegrasikan dengan baik, pengalaman belajar akan diperkaya dan generasi muda akan siap untuk menghadapi dunia dengan pengetahuan yang luas dan berbudaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline