Lihat ke Halaman Asli

Keseringan Main "Gadget" Bikin Kamu Enggak Sehat

Diperbarui: 25 April 2018   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

purch.com

Bangun tidur dibangunin suara alarm gadged. Bangun tidur sesuatu yang pertama dicari gawai. Cek jam juga di gawai. Bangun tidur yang pertama kali di buka whatsapp. "Ehh, doi chat aku nggak yaa?". Kadang-kadang lagi jalan juga fokusnya ke gadged.

Gimana? Benar nggak? Sepertinya gadged sudah tidak bisa terlepaskan dengan kehidupan manusia zaman now. Karena saya juga merasakan seperti itu. Saya merasa entah apa jadinya jika tidak ada gadged. Segala kegiatan sehari-hari sekarang ini membutuhkan gadged. Untuk mengetahui info ter-update dari kelas perkuliahan saja kini menggunakan gadged lewat aplikasi whatsapp.

Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, gadged juga membawa dampak negatif pada psikologi pengguna yang berlebihan. Hampir setiap waktu yang mereka pegang adalah smartphone. Berselancar dari satu media sosial ke media sosial lain.

Namun, apakah kamu merasa jika kamu terus menerus memainkan gawai ketika bersama-sama temanmu itu akan mempengaruhi kualitas sosialisasimu dengan temanmu? Misalnya, kamu dan temanmu sudah sepakat untuk hang out bareng. Saat chatting heboh pengen ketemu, tetapi saat sudah ketemu semuanya asik dengan handphone masing-masing. Sering seperti itu? Gadged membuat orang yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh.

Keseringan menggunakan gawai berpengaruh pada kemampuanmu dalam bersosialisasi di dunia nyata. Jika kamu terus-menerus memelihara sikap ini, mungkin nanti kamu akan kesulitan di dalam dunia kerja pula.

Selain  itu  juga membawa dampak negatif pada kesehata tubuh. Beberapa yang mungkin muncul adalah, leher tegang, karena terlalu lama menundukkan kepala di atas tablet atau smartphone ternyata membuat otot-otot leher terasa tegang, tidur tidak nyenyak dan kurang tidur, banyak orang yang tidur dengan membawa gadget-nya.

Menurut seorang pakar tidur, Dr Neil Stanley, tidur di dekat gadget akan merangsang otak berada pada posisi waspada dan tegang. Sehingga, tidur menjadi tidak nyenyak, obesitas, sudah tahu atau beleum jika tubuh tidak aktif bergerak selama bisa menyebabkan obesitas? Hal ini dikarenakan tubuh tidak aktif bergerak selama diri kita berada di depan layar gadged.

Maka dari itu, sebaiknya kamu menggunakan gawai seperlunya saja. Jangan terlalu bergantung padanya, mengingat dampak negatifnya yang muncul.

Sumber: rumahzakat.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline