Laga Timnas VS Arab semalam berjalan cenderung membosankan. Pantas dikatakan demikian karena yang main adalah para pemain terbaik yang ada di negeri ini.
Tak hanya pemain terbaik yang ikut andil atas kekalahan Timnas di stadion terbaik Indonesia, GBK. Panpel terbaik, Menpora terbaik, Komek PSSI terbaik, suporter terbaik, logo liga terbaik, sampai duet pelatih terbaik pun sama-sama ambil bagian dalam kekalahan semalam.
Lalu apa bedanya Timnas kulaifikasi Piala Asia yang sekarang dengan Timnas asuhannya Nil Maizar? Keduanya sama-sama menelan kekalahan dengan selisih gol yang sama. Bahkan kekalahan Timnas yang semalam jauh lebih ironis. Meskipun bermain di kandang dan jauh dari segala keterbatasan, namun permainan mereka sebenarnya pantas kalah lebih dari 2-1 oleh tim Arab yang beberapa pemainnya pernah dikalahkan Timnas Garuda U-18. Sedangkan Timnas asuhan Nil Maizar dengan segala keterbatasannya nyaris imbang saat bermain tandang melawan Irak.
Namun di luar semua itu, Menpora kita memberikan ekspektasi yang berbeda pada Timnas yang sekarang. Jika dulu kekalahan 0-1 anak asuh Nil Maizar dijadikan alasan Menpora untuk 'merubah' Timnas, tapi kekalahan Timnas yang semalam tak menjadikan Menpora berang. Justru cenderung membolehkan Timnas kalah. Sungguh Menpora yang unik, pantas untuk dimusieumkan.
Semoga saja di sisa pertandingan, Timnas dapat lebih baik lagi. Bravo sepakbola Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI