Lihat ke Halaman Asli

Iman Fadhilah

Mahasiswa

Program Inovasi Desa PMT Ampar Benteng, Tetap Produktif di Usia Lanjut

Diperbarui: 27 Desember 2021   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang Masalah di Usia Lanjut

Perlindungan sosial terhadap masyarakat usia lanjut menjadi isu yang sedang hangat diperdebatkan pada masa kini. Sebab, pada tahun 2020 tercatat oleh BPS ada sekitar 26,8 juta jiwa. Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat besar mengingat jumlah penduduk di Indonesia ada sekitar 267 juta jiwa.

Lantas mengapa pembangunan sosial pada warga lanjut usia menjadi isu yang perlu ditangani oleh kita semua? Menua adalah sebuah proses ilmiah, yang ditandai dengan perubahan fisik dan kapasitas fungsional individu yang menurun. Tentunya hal tersebut mengakibatkan terjadinya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut.

Pada kondisi tersebut, warga usia lanjut memerlukan pendampingan, untuk merawat dan membantu mereka baik dari keluarga maupun sanak dan saudara. Meskipun hal tersebut ditandai dengan meningkatnya harapan hidup di suatu daerah, namun ini juga menjadi tantangan dengan beban ekonomi yang ditanggung usia produktif untuk membiayai penduduk lansia.

Maka dari itu, kita perlu mencari informasi terlebih dahulu, mana warga yang sudah masuk ke usia lanjut namun tetap bisa produktif. Hal ini ternyata sudah diuji terlebih dahulu oleh BPS, di mana dari keseluruhan penduduk lansia, ternyata sekitar 45% di antaranya masih bekerja, termasuk yang berada di pedesaan.

Pada umumnya lansia menikmati hari tuanya di lingkungan keluarga. Hal ini sesuai dengan nilai budaya yang ada, dimana orang tua yang berusia lanjut harus dihormati, dihargai dan dibahagiakan. Bahkan dalam tuntunan agama, orang yang lebih muda dianjurkan untuk menghormati dan bertanggung jawab atas kesejahteraan yang lebih tua khususnya orang tua sendiri

Sehingga dengan permasalahan angka ketergantungan lanjut usia dan banyak penduduk usia produktif yang menanggung para lansia, pemerintahan Desa Ampar Benteng melalui musyawarah menggagas program inovasi Desa PMT Yang bertujuan untuk meningkatkan angka harapan hidup dan produktivitas para lansia di desa tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program tersebut, simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Solusi yang ditawarkan oleh program Inovasi Desa PMT Desa Ampar Benteng

Program PMT dari Desa Ampar Benteng, sebenarnya bukan hanya merupakan satu rangkaian. Namun ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan memiliki tujuan tersendiri agar lansia di Desa Ampar Benteng bisa tetap produktif di hari tuanya. Rangkaian ini mengikuti sistematika dari Dinas Kesehatan setempat.

Pertama, pemilihan kader dari PMT Ampar Benteng diseleksi melalui kelompok umur lansia, yang mana umur tersebut adalah 65 tahun ke atas. Setelah memisahkan kelompok umur, barulah para lansia di desa Ampar Benteng melakukan tes Kesehatan yang bertujuan untuk melihat seberapa baik gizi atau Kesehatan para lansia di desa ini.

Setelah mendata Kesehatan yang ada di desa Ampar Benteng, setiap harinya lansia akan melakukan senam tensi darah dan senam lansia agar kebugaran tubuhnya tetap terjaga. Kegiatan senam tersebut juga diimbangi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang sudah disesuaikan dengan gizi para lansia di desa Ampar Benteng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline