Lihat ke Halaman Asli

“Karena Kesenian, Tak Harus di Gedung Pertunjukan”

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang di gunakan untuk mengekspresikan berbagai rasa dari dalam jiwa manusia. Kesenian sangat bermacam-macam, dan segala sesuatu yang dianggap indah pun mengandung unsur seni. Karena seni berarti keindahan.

Tapi, di negeri kita yang tercinta ini, kesenian itu cenderung berpatok pada suatu pertunjukan di gedung-gedung pertunjukan. Padahal seni bisa di nikmati oleh siapa saja dan dimana saja.

Komunitas Face Painting misalnya, komunitas ini merupakan suatu komunitas kesenian yang selalu bisa di nikmati oleh banyak orang yang melihatnya. Komunitas Face Painting ini adalah komunitas yang mewarnai wajahnya menjadi sesuatu yang mengandung unsur seni. Komunitas ini lebih konsisten dan fokus pada karakter hantu. Mereka mengharapkan dengan fokusnya pada karakter hantu, masyarakat tidak selalu mengartikan bahwa sosok yang seperti itu selalu menyeramkan atau mengartikan dengan hal-hal negatif lainnya.

Komunitas ini sering beraksi di jalan Malioboro 0 Km, sehingga kerap sekali komunitas ini akrab di sebut dengan 'Hantu 0 Km'. Selain di Malioboro 0 Km, Komunitas ini terkadang nongkrong di belokan Malioboro dan Tugu.

Meskipun mereka tidak bermain di gedung pertunjukan, tetapi mereka tidak pernah kehabisan mangsa untuk menyaksikan karya seni nya. Dengan lembaran rupiah seadanya yang mereka dapatkan dari kegiatan ini, mereka mengalokasikannya untuk membeli beberapa tong sampah yang akan di letakkan di sepanjang jalan Malioboro.

" Karena kami ingin membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengingat Malioboro merupakan tempat wisata yang tak pernah sepi oleh para wisatawan" ujar Mas Sony salah seorang anggota Komunitas Face Painting di sela-sela kegiatannya.

Dan sekarang, terdapat beberapa tong sampah di sepanjang jalan Malioboro hasil dari kegiatan Komunitas Face Painting.

Komunitas Face Painting ini tidak memiliki ketua, mereka melakukan segala sesuatu nya secara bersama-sama. Komunitas ini terdiri dari berbagai macam profesi. Ada Mahasiswa, pekerja, pengamen dan sebagainya.

"Tidak semua orang bisa bergabung begitu saja bersama komunitas kami, bukan kami ingin memilih-milih atau bagaimana, tapi yang kami lihat adalah sebuah proses dan sebuah konsekuensi. Yaa, kalo hanya ingin sekedar diskusi atau sharing-sharing tentang pengalaman atau apa saja, basecamp kami selalu terbuka untuk siapa saja kok" jawab Mas Sony ketika ditanya bagaimana ingin bergabung dengan komunitasnya.

Selain di Yogyakarta, Face Painting pun sering di undang ke luar kota, mereka terkadang juga bermain teater atau menjadi tim artistik.

Tapi, hanya di Yogyakarta mereka melakukan kegiatan seperti ini. Karena Yogyakarta merupakan Kota Pariwisata yang sangat di sesaki oleh ribuan masyarakat dari berbagai penjuru kota di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline