Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat! Salam hebat dan juga salam sehat!
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kamu merasakan kesemutan dan kebas pada kakimu. Kondisi yang paling sering menyebabkan rasa kesemutan dan kebas pada kakimu adalah ketika kamu duduk bersila, berlutut atau membuat kakimu tertekan pada satu posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama. Tapi, rasa kesemutan dan kebas pada kondisi yang demikian itu akan menghilang secara perlahan ketika tekanan pada posisi kaki tersebut dihilangkan.
Lain halnya dengan rasa kesemutan dan kebas pada kaki penyandang diabetes. Rasa kesemutan dan kebas pada kaki penyandang diabetes tidak dapat dihilangkan. Bahkan, rasa kesemutan dan kebas pada kaki itu akan semakin berat, dan bahkan berujung pada amputasi, jika dibiarkan dan tidak mendapatkan perhatian dan terapi.
Selain obat yang dapat meringankan rasa kesemutan dan kebas, maka pijat kaki dan olahraga jalan kaki adalah dua cara yang dapat membantu untuk mencegah semakin memburuknya rasa kesemutan dan kebas pada kaki penyandang diabetes. Cara manakah yang paling bermanfaat bagi penyandang diabetes? Silakan terus baca tulisan saya ini sampai selesai.
= = =
Kesemutan dan Kebas
Dulu, ketika saya belum tervonis sebagai seorang penyandang diabetes, saya tidak sadar bahwa rasa kesemutan dan kebas, bahkan keram juga, yang sering datang menyerang kaki saya itu adalah juga tanda-tanda ketidakberesan di dalam tubuh saya. Siapa sih yang mau berpikir tentang ketidakberesan yang terjadi di dalam tubuhnya hanya karena rasa kesemutan, kebas dan keram pada kakinya?
Saat itu saya menganggap bahwa rasa kesemutan dan kebas, bahkan keram itu, adalah hal yang biasa saja terjadi. Saya menganggap bahwa kesemutan dan kebas, bahkan keram itu, hanya terjadi karena posisi tidur yang salah.
Sayangnya, anggapan saya itu salah! Saya ternyata tidak berpengetahuan! Kasian deh, Lo!
Sampai saat itu, saya cenderung menganggap angin lalu saja semua pengetahuan tentang diabetes yang sempat saya dengar. Istilahnya: masuk telinga kiri lalu keluar telinga kanan, atau sebaliknya, masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri.