Lihat ke Halaman Asli

Iman Agung Silalahi

Pembelajar hidup sehat holistik

Setahun Diabetes dengan Gaya Hidup Sehat, Kualitas dan Harapan Hidup Meningkat

Diperbarui: 8 Maret 2022   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"I am a happy diabetic person!"

Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat! Salam sehat dan juga salam hebat!

Hari Jumat yang lalu, 4 Maret 2022, adalah tepat satu tahun bagi saya yang berstatus sebagai seorang diabetesi -- julukan bagi orang dengan diabetes -- dapat hidup sehat tanpa mengonsumsi obat-obat farmasi penurun kadar gula darah. Bagaimana mungkin? Kamu mungkin heran. Tapi memang begitulah kenyataannya.

Setelah dua minggu yang penuh dengan penderitaan konstipasi hebat sebagai akibat efek samping metformin dan glibenclamide yang saya alami untuk menurunkan kadar gula darah, saya menjalankan gaya hidup sehat untuk mengendalikan kadar gula darah saya agar tetap berada dalam kisaran normal. Saya tidak mengonsumsi obat resep dokter lagi sampai pada hari ini. Hasilnya ternyata sungguh memuaskan.

Gaya hidup sehat telah mengendalikan kadar gula darah saya. Bukan itu saja! Gaya hidup sehat juga telah memberikan sebuah kualitas hidup yang lebih baik, dan bahkan juga meningkatkan harapan hidup yang lebih panjang.

Kalau kamu mau tahu tentang kenapa gaya hidup sehat dapat mengendalikan kadar gula darah, memberikan kualitas hidup yang lebih baik, dan bahkan meningkatkan harapan hidup yang lebih panjang, silakan terus membaca tulisan saya ini sampai ke titik penghabisan.

= = = = =

Orang dengan diabetes pasti memiliki kualitas hidup yang menurun. Saya sudah merasakan betapa kualitas hidup saya terganggu oleh gejala-gejala klasik diabetes seperti misalnya: sering buang air kecil, gampang haus, cepat lapar, sering keram dan kesemutan, badan lesu tak bertenaga dan mudah mengantuk, rasa gatal pada permukaan kulit tertentu (termasuk di selangkangan), gangguan penglihatan dan sebagainya.

Bagaimana kamu mau tampil percaya diri di hadapan mitra kerja kalau sebentar-sebentar kamu ingin buang air kecil atau ingin menggaruk rasa gatal yang datang menyerbu? 'Kan, gak lucu kalau mitra kerjamu melihat kamu sebentar-sebentar minta permisi untuk pergi ke toilet untuk buang air kecil atau sekedar menuntaskan rasa gatal yang mengganggu?

Bagaimana kamu bisa terlihat optimistis kalau rasa ngantuk sering datang justru di saat kamu harus bekerja produktif? 'Kan, aneh rasanya kalau mulut dan lidahmu mengatakan rasa optimismemu sementara badanmu yang lesu dan matamu yang mengantuk justru tidak bisa kamu sembunyikan?

Dokter akan menegakkan diagnosa diabetes melitus pada dirimu ketika gejala-gejala klasik tersebut disertai juga dengan kadar gula darah yang berada di atas batas kisaran normal. Diabetes melitus didiagnosa berdasarkan kadar gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL atau kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dL setelah puasa 8 jam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline