Halo sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat. Salam hebat dan juga salam sehat!
Setiap orang tanpa kecuali, perlu memakan makanan yang sehat dan segar. Setiap orang, khususnya para diabetesi, perlu juga berolahraga agar tubuhnya bugar.
Selain memakan makanan dengan kandungan karbohidrat yang rendah dan dengan indeks glikemik yang rendah, berolahraga secara teratur adalah kegiatan fisik yang perlu dilakukan oleh seorang diabetesi.
Jalan kaki adalah salah satu olahraga yang murah meriah untuk siapa saja. Olahraga ini tidak membutuhan biaya yang besar untuk melakukannya. Kamu gak perlu sewa gedung olahraga. Kamu juga gak perlu peralatan olahraga yang mewah. Cukup dengan mengenakan sepatu olahraga yang sederhana, itu pun sudah oke untuk kakimu melangkah. Yang penting selalu ingat Prokes 5M ketika kamu melakukan kegiatan apapun, termasuk berolahraga jalan kaki, di luar rumah.
Dilansir dari halodoc.com, jalan kaki yang dilakukan secara teratur akan memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
- Menurunkan berat badan.
- Menyehatkan organ jantung.
- Mencegah stroke.
- Menurunkan risiko diabetes.
- Mencegah arthritis dan osteoporosis.
- Menguatkan otot.
- Mengontrol kadar kolesterol.
- Meningkatkan fokus.
- Mencegah depresi.
Tapi pertanyaannya, kapan sebaiknya kita berolahraga jalan kaki? Apakah pada pagi subuh saat udara relatif masih bersih karena belum banyak kendaraan yang berlalu-lalang? Atau siang bolong saat terik panas matahari membuat ubun-ubun kepala serasa seperti sedang dipanggang? Atau pada malam hari setelah makan malam sebelum kita merebahkan diri di atas ranjang?
= = =
Pagi hari ini, sebagaimana kemarin pagi, sang surya kembali muncul dari arah timur. Dan sang surya yang sama akan datang kembali besok pagi dari arah timur. Dia gak pergi kemana-mana. Dia setia dengan tugasnya, memberikan energi sinarnya untuk menghangati bumi kita.
Tanda waktu di HP saya menunjukkan pukul 06.45 pagi. Saya terpesona menyaksikan sang surya yang akhirnya muncul dari balik awan. Ternyata awan pun tak sanggup menghalangi sang surya yang tak pernah bosan unjuk kekuatan.
"Lebih baik tunggu sebentar lagi," kata saya dalam hati. Lagi pula apa yang harus dikejar? Tak 'kan lari gunung dikejar.