Karawang (24/5/2021) Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 berhasil menempatkan mahasiswa-mahasiswi seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi membantu pembelajaran sekolah dasar di daerah 3T pada masa pandemi Covid-19.
Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menjadikan mahasiswa sebagai agen pendidikan yang membantu pembelajaran siswa-siswi di sekolah dasar. Dalam pelaksanaanya para mahasiswa Kampus Mengajar mempunyai kreativitas tersendiri dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah penempatan.
Salah satunya seperti Imam Wahyudi yang menggunakan metode pembelajaran MDVI (Materi, Diskusi Interaktif, Video Play, Ice Breaking) di SDN Jatimulya V, Dusun Babakan Kerajan, Jatimulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan belajar mengajar yang dibawakan Imam Wahyudi membangkitkan rasa keingintahuan siswa-siswi kelas 2 di SDN Jatimulya V dan ingin belajar lebih banyak lagi. Dalam proses pembelajaran Imam Wahyudi tidak ingin kegiatan belajar mengajar hanya sebatas memberikan materi dan tugas saja, tetapi melibatkan kegiatan interaktif yang bisa membuka peluang dan celah baru siswa-siswi untuk berkembang.
Metode pembelajaran MDVI ini berawal dari kekhawatiran Imam saat melihat siswa-siswi belajar di masa pandemi karena hasil capaian pembelajaran menjadi sangat rendah, seringkali siswa-siswi hanya mengerjakan tugas tanpa tahu materi yang sedang dipelajari.
Metode MDVI ini memberikan siswa-siswi ke cara pembelajaran yang lebih menyenangkan. Selain itu, program hadir untuk menyelaraskan dengan poin 4 SDGs yaitu pendidikan yang berkualitas.
Langkah awal metode dilakukan dengan identifikasi materi ajar dan kebutuhan sekolah yang kemudian dirancang menjadi materi bawaan yang akan dijelaskan guru di kelas dengan aktif, kemudian di sediakan diskusi interaktif berupa tanya jawab yang lebih seperti obrolan dengan membahas topik belajar yang relatif dengan materi.
Setelah itu siswa-siswi akan dibawa melihat video terkait pembelajaran seperti pada pembelajaran flora fauna siswa-siswi akan diputarkan video terkait kekayaan alam Indonesia dan akan diajak berdiskusi dan mencari tahu flora dan fauna apa yang terdapat dalam video. Kemudian dilanjutkan dengan ice breaking seperti senam otak kanan dan diakhiri dengan pemberian tugas.
Sebelum pelaksanaan metode MDVI ini Imam Wahyudi sudah melakukan uji coba dengan melihat sistem pembelajaran biasa dibandingkan dengan sistem pembelajaran metode MDVI. Pada kegiatan belajar mengajar biasa yang di uji coba selama 3 minggu pertama yang berfokus pada materi dan tugas seringkali siswa-siswi merasa bosan, diam dan tidak ceria.
Sedangkan metode MDVI yang dicoba selama 3 minggu pertama berhasil membuat siswa-siswi lebih aktif bertanya, ceria dan antusias yang akhirnya digunakan terus sampai program Kampus Mengajar berakhir.