Imam Taofik
Ketua PRM Kuripan Cabang Ciseeng
Sekretaris Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama PCPM Ciseeng
Paradoks dan hedonisme ?
Istilah Paradoks memiliki arti sebuah pernyataan yang seolah-olah bertentangan atau berlawanan dengan asumsi umum, tetapi dalam kenyataannya mengandung sebuah kebenaran. Dalam ilmu sastra, paradoks termasuk ke dalam kategori ketidaklangsungan ekspresi yang berwujud penyimpangan arti. Sedangkan Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Paradoks hedonisme, juga disebut paradoks kesenangan, mengacu pada kesulitan praktis yang dihadapi dalam mengejar kesenangan. Bagi kaum hedonis, pencarian kesenangan terus-menerus justru tidak menghasilkan kesenangan atau kebahagiaan yang nyata dalam jangka panjang atau bahkan dalam jangka pendek. Ketika hasrat mereka untuk mengejar kesenangan justru membuat mereka tidak bisa merasakan kesenangan yang sesungguhnya. Filsuf utilitarian Henry Sidgwick pertama kali mengungkapkan istilah ini dalam The Methods of Ethics, ia menyatakan bahwa paradoks hedonisme menunjukkan bahwa kesenangan tidak dapat diperoleh secara langsung.
Konsep Kesenagan Dalam Islam
Islam memiliki konsep yang sering disebut dengan Maslahah yaitu mendatangkan segala bentuk kemanfaatan atau menolak segala kemungkinan yang merusak. Lebih jelasnya Manfaat adalah ungkapan dari sebuah kenikmatan/kesenagan atau segala hal yang masih berhubungan denganya yang akhirnya menjadi ketenagan hati dan kenyamanan batin, sedangkan kerusakan adalah hal-hal yang menyakitkan atau segala sesuatu yang ada kaitan denganya.