Lihat ke Halaman Asli

Paradigma Pendidikan Islam

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan Islam memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Karena di dalamnya juga ada konsekuensi dalam pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan ini akan berhasil apabila pengelolaan pendidikan Islam dilakukan dengan baik beserta solusi alternatifnya terhadap segala masalah yang ada di dalamnya. Muaranya adalah penggunaan sumber-sumber dari Islam dan penerjemahan Islam ke dalam dunia pendidikan yang lebih praktis dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dari sinilah Pendidikan Islam dapat diasumsikan sebagai strategi penataan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat (an-Nahlawi, 1992: 41).
Penataan ini dapat berupa sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan terhadap segala jenis pengetahuan, yang dipengaruhi oleh nilai spritual dan sadar terhadap nilai etis Islam. Sedangkan menurut Arifin (2000: 11), pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Konsep ini sejalan dengan pandangan Achmadi dan Isna yang menyatakan bahwa pendidikan Islam merupakan segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia (insani) yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) dengan norma Islam (Achmadi, 2005: 28-29; Isna, 2001: 63).

Perlu kita pahami bahwa pendidikan Islam bukan sekedar pemindahan pengetahuan dari guru kepada peserta didik, tetapi merupakan suatu sistem tata kerja yang dibangun di atas pondasi iman, ilmu, dan amal saleh. Hal inilah yang akan mengantarkan pendidikan Islam dalam usaha mendampingi dan mengisi perkembangan subyek didik sesuai dengan nilai-nilai Islam yang holistik-integralistik. Dalam hal ini, pendidikan Islam diarahkan pada terwujudnya hubungan baik antara guru dan siswa, perhatian terhadap tingkat pembawaan dan belajar siswa dan menganjurkan pada kajian secara ilmiah (Al-Abrasyi, 1974: 29). Hubungan sinergi ini akan memberikan kemudahan dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada peserta didik sebagai pondasi yang kuat dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan asumsi bahwa kehidupan yang dijalani ini akan membawa berkah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Untuk itu, perlu diperhatikan nilai-nilai Islam dalam Al-Qur’an dan sunnah tentang seluk beluk manusia sebagai sosok individu dan anggota masyarakat.

Jadi, konsepsi pendidikan Islam, tidak hanya melihat bahwa pendidikan itu sebagai upaya mencerdaskan aspek intelektual semata, melainkan merespon kepentingan dan kebutuhan manusia secara utuh, salah satunya adalah hak-hak hidup secara kualitatif. Oleh karena itu, pendidikan Islam berupaya menumbuhkan pemahaman dan kesadaran bahwa kedudukan seluruh manusia itu sama di hadapan Allah swt, perbedaannya adalah kadar ketakwaan. Pemenuhan ini tentunya akan menarik minat manusia untuk lebih mendalami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam pendidikan dan kehidupan nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline