Lihat ke Halaman Asli

Imam Subkhan

Author, public speaker, content creator

Motivasi Diri: Pekerjaan Itu Bukan Dipikir, Tapi Dikerjakan

Diperbarui: 18 Januari 2018   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur, saya suka mengerjakan sesuatu, misal itu tugas-tugas kantor, proyek, atau tugas sosial-kemasyarakatan, selalu di detik-detik terakhir menjelang tenggat waktu (deadline). Padahal, pekerjaan itu telah kuterima jauh-jauh hari. Tetapi, tetap saja saya kerjakan ketika hampir batas waktu tiba. Bahkan kadangkala menunggu ditagih atau ditanyakan oleh orang yang memberi tugas.

Saya sadar sepenuhnya, ini tak baik jika diterus-teruskan. Saya pernah mengalami, ketika proyek itu harus saya kumpulkan esok hari, seperti biasa, saya kerjakan malamnya. "Ehh...tahu-tahu listrik mati hampir semalaman, dan saya tak bisa berbuat apa-apa." Saya hanya bisa menangis, dan mencari alasan yang paling tepat untuk mencoba meminta belas kasihan dari sang pemesan proyek.

"Nah, fatal kan akibatnya, jika kita suka menunda-nunda pekerjaan?" Sebenarnya, penyakit kita adalah rasa malas. Kita lebih suka kongko-kongko, ngobrol sama tetangga, nonton TV, atau kepoin status orang di media sosial. Intinya, kita lebih suka untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tak penting buat hidup kita, apalagi buat masa depan.

Ya terkadang, kita memang perlu hiburan, tetapi tentu porsinya tak berlebihan. Saya kira, tak ada orang di zaman sekarang yang hidupnya kurang piknik. "Itu mah hanya mitos saja." Piknik atau berlibur itu tak harus pergi ke pantai, ke gunung yang tinggi atau ke luar negeri. Bagi saya, piknik itu pergi bersama keluarga ke tempat yang membikin hati dan rasa ini nyaman, tenang, damai, dan semakin menambah kedekatan hubungan dengan orang-orang tercinta. Dan tak harus mahal. "Ha ha ha, itu sih pelit...!"

Jadi sebenarnya, ketika hidup kita ingin tenang, nyaman, dan tak dikejar-kejar atau ditagih orang, maka kerjakanlah saat ini juga, tanpa selalu menunda dengan dalih, "besok kan masih ada waktu!" Selagi kita sehat dan memiliki kesempatan, maka selesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Terbiasalah berpikir sembari bertindak. Bagi saya, ketika kita bertindak dan bekerja, di saat itulah, kita juga sedang menggunakan akal kita. Maka, mulailah dari sekarang dan langkah pertama. Jika kita mengerjakan di saat deadline saja hasilnya bisa bagus, apalagi kalau dikerjakan jauh-jauh hari, pasti hasilnya jauh lebih sempurna. Dan tentu kita lebih merasa puas dengan hasil pekerjaan kita, apalagi yang memesan.

Mari terbiasa memiliki agenda tertulis dalam keseharian kita. Baik itu agenda pekerjaan atau profesi, proyek di luar, kemasyarakatan, ibadah, maupun bersenang-senang bersama keluarga. Adakalanya kita mengikuti arus air yang mengalir, adakalanya kita belok ke tepian, atau bahkan melawan arus itu. Hidup itu memang pilihan dan harus dinikmati, tetapi tidak selamanya terasa nikmat, terkadang kita jumpai rasa pilu, sedih, dan bahkan menguras air mata.

Tetapi percayalah, selama kita mau berusaha dengan seluruh kemampuan kita, Insya Allah takdir terbaik, akan selalu menghampiri kita, semoga! #EdisiMemotivasiDiriSendiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline