Lihat ke Halaman Asli

Imam Subkhan

Author, public speaker, content creator

Belajar dan Berbagi Ilmu "Parenting" di Akademi Orang Tua Indonesia Surakarta (Aorta)

Diperbarui: 17 Januari 2018   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana perkuliahan di Aorta.

Kelas kuliah parenting bersama Akademi Orangtua Indonesia Surakarta (AORTA) telah dimulai lagi pasca liburan sekolah, untuk para mahasiswa angkatan ke-3 (16 Januari 2018). Meski belum semua bisa masuk kelas, saya melihat wajah-wajah penuh semangat yang ditunjukkan oleh para peserta, menandakan mereka selalu haus untuk belajar tentang ilmu dan pengalaman tentang mendidik anak yang baik dan efektif.

Semangat Aorta adalah semangat belajar dan berbagi, yakni menjadi orangtua pembelajar di mana pun dan kapan pun. Setiap orangtua pasti memiliki gaya, model, pendekatan, dan pengalaman dalam mendidik anak yang berbeda-beda, khususnya di lingkungan keluarga. 

Di Aorta, mereka saling sharing, bertukar ilmu dan pengalaman, serta tak tertutup kemungkinan, untuk mengungkapkan permasalahan yang dialami dalam menangani anak, dan bersama-sama mencari solusi terbaik, demi perkembangan anak yang optimal.

Sebagaimana kita tahu, setiap anak yang terlahir adalah unik. Mereka memiliki kondisi, potensi, dan minat yang berbeda satu sama lain, meskipun anak dalam satu keluarga atau dari ayah-ibu yang sama, termasuk kembar sekali pun. Maka, setiap anak memiliki kekhasan dan membutuhkan pendekatan yang tidak seragam dari orangtua maupun guru.

Suasana akrab dan interaktif di perkuliahan Aorta.

Inilah tantangan (bukan kendala) yang menarik untuk ditemukan cara atau metode yang tepat di dalam mendidik anak, terlebih-lebih dalam mendidik dan membentuk kepribadiannya. Terpenting orangtua mengenal dan memahami secara utuh dan menyeluruh tentang tahap tumbuh-kembang anak, mulai dari usia nol tahun hingga dewasa. 

Di setiap tahap perkembangannya, anak membutuhkan perlakuan dan perhatian yang berbeda dari orangtua. Kapan orangtua memosisikan sebagai pelindung, pengarah, penjaga, pengawas, pengendali, pengambil keputusan, termasuk kapan orangtua menempatkan diri sebagai pendengar yang baik, sahabat, dan teman curahan hati (curhat) bagi sang buah hati.

Orangtua harus pandai-pandai menempatkan diri dan memanfaatkan momentum terbaik ketika sedang bersama-sama anak. Karena tidak setiap saat, anak bisa didekati dengan gaya otoriter orangtua, apalagi anak yang sedang masa transisi ke remaja, atau sedang mengalami permasalahan pribadi dengan teman-teman atau orang di sekelilingnya. 

Orangtua harus bisa menampilkan sosok yang bisa menjadi penengah, penghibur, dan menjadi figur orang yang bijak dan cerdas dalam mencari solusi terbaik, bukannya menambah persoalan dan beban sang anak. Inilah semangat Aorta untuk terus bersama-sama memperbaiki diri, menjadi orangtua yang bisa diidolakan oleh anak.

Pada kuliah hari ini, disampaikan materi tentang tumbuh kembang anak dan pendidikan seksualitas oleh salah satu dosen Aorta, Ibu Siti Rohimah, M.Si. Aorta sangat terbuka kepada para orangtua dan calon orangtua di Solo dan sekitarnya untuk bergabung dan belajar bersama, dalam menyiapkan dan menjadi orangtua yang lebih baik lagi. Perkuliahan Aorta dilaksanakan setiap pekan sekali, dengan durasi kurang lebih dua jam efektif, di luar penugasan oleh dosen dan kegiatan studi kasus di lapangan. #Aorta#AkademiOrangtuaIndonesiaSurakarta#MendidikBuahHatidenganHati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline