Lihat ke Halaman Asli

Imam Saputra

Mahasiswa

Pengelolaan Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 9 Juli 2021   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENGELOLAAN PERILAKU SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

Berperilaku adalah bertindak atau bermaksud dengan cara tertentu (webster new ideal dictionary). Perilaku dapat berupa gerak reflek yang tidak direncanakan (kedipan mata), memiliki tujuan (menyapa orang), gerak tubuh sederhana (seperti ketika duduk) sampai pada gerakan kompleks (menari, drama).

Bagaimana Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus ?

Cara yang paling mudah untuk melakukan skrening pada anak berkebutuhan khusus adalah melihat perilakunya. Tidak ada perilaku yang baik atau buruk namun kualitasnya dapat ditentukan dengan faktor usia, waktu, dan tempat perilaku itu muncul. Contohnya perilaku tidak berpakaian di kamar mandi ketika akan mandi maka itu normal. Tetapi bila dilakukan di tempat umum maka tidak dapat diterima.

Bagaimana Asumsi dalam Perilaku ?

Perilaku merupakan sesuatu yang dipelajari, tidak permanen namun dapat dilatih, diajarkan dan dirubah atau dimodifikasi. Sebagian besar perilaku merupakan hasil dari rangsangan tertentu.

Apa saja Prinsip Dasar dalam Perilaku ?

Perilaku Lemah (Behavioral Defisit) 

Seorang siswa memiliki perilaku lemah jika ia gagal dalam menunjukkan suatu perilaku yang dianggap sesuai dengan usia tertentu, waktu dan tempat . Pada pemberian rangsang, siswa gagal merespon secara tepat yang meliputi :  

Frekuensi yang diinginkan 

Intensitas yang mencukupi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline