Lihat ke Halaman Asli

Imam Rohani

Pembelajar dan Pengajar

Harmoni Ngegas dan Ngerem

Diperbarui: 1 Mei 2024   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://open.spotify.com/intl-id/track/4tns0fA06mVjcZDM1Q1Lpt

Perjalanan adalah harmoni antara ngegas dan ngerem. 

Ngegas untuk kemuliaan dan ngerem pada syahwat dan nafsu.
Ngegas dan ngerem sesuai kondisi dan waktu yang tepat. 

Boleh ngegas dijalur bebas hambatan jika diperlukan, menyesuaikan kecepatan di jalanan umum. 

Ngegas melewati kapasitas akan dapat merusak mesin.
Umumnya jika terlalu ngegas, akan berjalan sendiri, dan jauh dari sahabat. 

Adakalanya mengurangi kecepatan menjadi lebih utama dan membiarkan orang lain ngegas, semisal ada serinei ambulan, pemadam atau kondisi spesifik lainnya. 

Ngegas pada subtansi, bukan pada perkara sepele atau untuk selebrasi. 

Ngegas pada situasi yang tidak sesuai akan menimbulkan guncangan bahkan kecelakaan.
Terlalu banyak ngerem akan melambatkan pada tujuan. 

Ngegaslah sebanyak-banyaknya, ngeremlah seperlunya.
Namun harmonikan jiwa, raga, fikiran, kata, perbuatan dan hati. Harmoni ngegas dan ngerem. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline