Lihat ke Halaman Asli

Imam Rachmawan

Journalist

Ungkap Tujuan Paus Fransiskus Pilih Indonesia dalam Kunjungan Perjalanan Apostolik

Diperbarui: 4 September 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Paus Fransiskus. (Foto: Pixabay)

JAKARTA - Dalam rangka melakukan Perjalanan Apostolik atau Perjalanan Kerasulan, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa siang (3/9/2024). Dia akan berada di Indonesia selama tiga hari, mulai 3-6 September 2024 dan akan bertolak melanjutkan Perjalan Apostolik ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, yang dikutip dari berbagai pemberitaan media menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini menjadi simbol persahabatan dan dialog antar umat beragama di Indonesia, terutama bagi umat Katolik.

"Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dianggap sebagai momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Vatikan dan menjadikan Indonesia sebagai barometer kehidupan beragama yang rukun dan damai," katanya dalam keterangan yang dilansir di situs resmi Kemenag, Selasa (3/9/2024).

Melalui kunjungannya tersebut, Yaqut berharap Paus Fransiskus bisa menginspirasi semua pihak bahwa setiap agama mengajarkan kasih sayang, termasuk kasih sayang antar umat manusia yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan.

Hal ini sejalan dengan tugas Kementerian Agama untuk memfasilitasi seluruh umat beragama di Indonesia agar dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan damai. Dengan mengakui enam agama resmi, yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.

"Agar kehidupan beragama di Indonesia berjalan harmonis, Kementerian Agama mengupayakan pendekatan moderat melalui pendidikan keagamaan," imbuh Yaqut.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Vatikan yang telah terjalin sejak lama menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kunjungan Kepala Negara Vatikan tersebut. Seperti diketahui, Vatikan adalah salah satu negara pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947.

Hubungan bilateral yang terjalin erat sejak saat itu menjadi fondasi kuat bagi kunjungan bersejarah ini, sebagaimana disampaikan oleh Romo Thomas Ulun Ismoyo, Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

"Paus itu datang karena yang namanya undangan dan bersyukur dari banyaknya undangan yang ia terima, ia mengiyakan Indonesia," tuturnya, dikutip dari pemberitaan media (1/9/2024).

Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin antar beragama, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta. Hal ini menegaskan pentingnya dialog dan kerja sama lintas agama dalam menjaga perdamaian dunia, sebuah pesan yang sangat relevan di tengah meningkatnya ketegangan global.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline