Lihat ke Halaman Asli

Pengantar Politik Identitas

Diperbarui: 1 Maret 2023   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tulisan ini, sebetulnya merupakan bagian awal dari buku yang sedang saya persiapkan. Buku yang mengupas tentang politik identitas ini, sedang memasuki tahapan akhir untuk diterbitkan.

Buku ini akan membahas secara terperinci tentang politik identitas dan implikasinya pada perpolitikan di Indonesia, dengan fokus pada tiga kelompok identitas utama: etnis, agama, serta gender dan seksualitas. Analisis kritis terhadap politik identitas juga akan dilakukan, termasuk kelebihan dan kekurangannya, serta tantangan dalam memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas tanpa memperdalam polarisasi. 

Niatnya, upaya memperjuangkan hak-hak minoritas, tapi tidak menabrak hak orang lain untuk hidup nyaman sebagai warga negara dalam naungan jarak yang sama, baik kedekatan maupun kejauhan dari ayat-ayat konstitusi. 

Buku ini juga akan membahas proyeksi politik identitas di Indonesia di masa depan, dan memberikan rekomendasi untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial.

Kita mengetahui, Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman etnis, agama, dan budaya. Namun, keragaman ini seringkali menjadi sumber konflik dan ketegangan dalam kehidupan politik dan sosial Indonesia. Hal ini perlu kita akui, memang terjadi dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Bukan untuk mengorek luka, ataupun mengoyak luka baru diatas luka lama. Namun, Politik identitas muncul sebagai salah satu faktor yang memperdalam polarisasi dan memperkeruh situasi politik dan sosial di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, memang cukup menjengkelkan. Paling tidak, itulah yang saya rasakan. 

Meskipun demikian, politik identitas juga dianggap penting untuk memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas dan membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial.

Itu sebabnya, paparan dalam buku yang digarap dalam lima tahun terakhir ini, juga menyajikan kajian sejarah politik identitas di Indonesia, studi kasus politik identitas dalam pemilihan umum, dampak politik identitas pada masyarakat Indonesia, serta analisis kritis terhadap politik identitas.

Dalam analisis kritis terhadap politik identitas, ada bagian yang akan mengkaji kelebihan dan kekurangan politik identitas, serta tantangan dalam memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas tanpa memperdalam polarisasi. Satu hal yang pasti, dan ini memang diniatkan ketika awal keinginan menuliskan buku ini, adalah bahsan tentang =proyeksi politik identitas di Indonesia di masa depan sebagai upaya untuk memberikan rekomendasi tentang bagaimana membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial. Usulan kebijakan publik pun, ditambahkan untuk memberikan pegangan bagi siapapun yang berminat pada kajian ini, dan orang yang kebetulan berada di kursi kekuasaan atau merasa punya kekuasaan.

Itu sebabnya, kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang politik identitas di Indonesia yang dituliskan apa adanya. Meski, tetap dengan filter dan bingkai untuk menjaga keutuhan negeri. Bahasan yang dibuat, memang dilakukan untuk membuka ruang diskusi dan refleksi tentang bagaimana politik identitas dapat dijalankan tanpa merusak persatuan sosial dan politik di Indonesia. Harapan lainnya, tentu saja, seperti juga penulis buku yang dekat dengan dunia akademik, tentu berharap buku ini nantinya dapat menjadi referensi bagi para akademisi, mahasiswa, praktisi, dan masyarakat yang tertarik untuk memahami dan memperdalam studi tentang politik identitas. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline