Lihat ke Halaman Asli

Janji Buyback (Pembelian Kembali) Indosat oleh Anies-Sandi

Diperbarui: 11 Oktober 2017   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Janji adalah janji. Begitu banyak perawan kehilangan permatanya dan berakhir bunting tanpa suami karena faktor janji. Berkal-kali kasus arisan berantai dengan skema Ponzi memakan korban karena faktor janji.

Jangan tertawa sinis dulu seakan-akan percaya diri kita belum pernah kena korban janji. Mana ada sih di dunia ini yang aman dari kekuatan janji?

Dari sekian janji-janji yang dulu digaungkan oleh Jokowi saat berkampanye adalah bukti nyata bahwa janji-janjilah yang menaikkannya jadi Presiden dan bukan karena kapabilitasnya karena masa bakti di Walikota Surakarta yang tidak moncer dan meninggalkan Balaikota Jakarta sebelum purna tugas. Janji-janjilah yang membuat Jokowi terlihat begitu mempesona.

Nah, soal janji itu juga yang disindiri oleh para pendukung Ahok-Djarot kepada pasangan Anies-Sandi terkait bentuk kesungguhan Gubernur baru Jakarta ini. Meskipun belum dilantik dan berpeluang mundur pelaksanaannya namun para pendukung yang belum move on dari kekalahan pilkada kemaren sudah menagihnya. Salah? Sama sekali tidak. Janji memang harus ditagih. Ini pembelajaran kepada siapapun untuk jangan gampang melontarkan janji-janji. Apalagi janji-janji sorga yang tidak bisa dipenuhi tapi tetap nekat dijanjikan. Yang penting menang dan jadi pemimpin.

Salah satu janji Anies-Sandi adalah membeli kembali Indosat yang dulu dijual dengan murah serta serampang oleh Fauzi Bowo ke negara tetangga. Semua ribut karena langit Indonesia bak perawan kinyis-kinyis lagi mandi diintipin se-gang RT/RW. Fauzi Bowo memang Gubernur tidak memiliki integritas. Menjual Indosat bak menjual Indonesia karena semua bentang cakrawal berikut paparan kawasan dari bujur timur hingga lintang utara menjadi terbuka auratnya.

Entah Fauzi Bowo menyadarinya atau tidak. Dan konyol bagi Ahok rasanya untuk gegabah menjanjikan pembelian kembali Indosat agar rakyat Jakarta seperti tersihir dan tersirep sehingga mencoblos dirinya agar terpilih. Hitung-hitunganya sedemikian pelik. Dan Ahok memilih untuk menghindari diri dari jeratan sebutan hipokrit, munafik alias mulut PHP.

Anies dengan segenap sumber daya yang dia miliki, mulai dari media massa, sejumlah orang keturunan Arab yang kaya raya berduit tanpa seri dan dukungan parpol-parpol gurem mengambil peluang itu. Membeli kembali Indosat adalah lompatan paling taktis dan strategi yang sangat efektif. Elektabilitas dirinya bisa melonjak menembus awan dan mencomot satelit diatasnya.

Yups, Anies dengan gagah berani disela-sela kampanye terbuka di depan puluhan kamera, kilatan lampu blitz dan smartphoneyang beralih fungsi menjadi sound recorder menyatakan dengan sesadar-sadarnya, penuh perhitungan dan tentu saja atas saran dari tim ahli pemenangannya akan membeli kembali Indosat dalam kurun waktu masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta.

Nah, ingat janji Anies-Sandi ini. Jangan pernah ragu untuk menagihnya.

Salam Ujung Jari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline