Lihat ke Halaman Asli

Imam Odie

Salah satu Mahasiswa di IAIN jember

Guru Bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Diperbarui: 13 April 2020   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi mentari, Selamat siang sang hati dan selamat malam senja yang selalu menanti

Apa kabar semua ? baikkan, alhamdulillah. Semoga rahmatnya selalu menyertai disetiap kita melangkah.

Guru, kata yang tak lepas dari perjalanan hidup itu layaknya jiwayang menemani kalbu. Hal ini takkan bisa lepas oleh waktu. Karenanya suatu hal yang kita tidak tahu akhirnya menjadi tahu.

Mereka yang berjasa tanpa mengaharap imbalan, mereka yang tak pernah mengeluh kehilangan keringat serta air matanya, itulah guru sesosok insan yang memanusiakan.

Guru adalah pahlawan tanpa jasa. Begitulah kalimat yang pernah didengar oleh telinga kita. Guru adalah sosok pahlawan yang memperjuangkan pendidikan bagi murid-muridnya.

Tapi kali ini kita tidak akan mengenal lebih jauh lagi arti guru akan tetapi lebih mengarah kepada "mengapa guru disebut pahlawan tanpa jasa?"

Jika kita lihat sejarah hal itu sudah ada pada zaman belanda kira-kira. Tampaknya sebutan atau gelar itu diberikan karena guru-guru ingin mengajar tanpa memandang nilai rupiah disetiap mereka mengajar, melainkan niat ikhlas dari hati yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bangsa. Mereka mengajar tanpa mengharap balasan lebih. Dan cukup melihat muridnya tersenyum lepas karena mereka bisa berilmu karenanya.

Bahkan ada yang bilang bahwa guru masih diberi pahlawan tanpa tanda jasa karena kita tidak bisa membalas jasa mereka.

Tapi, coba kita telaah lagi.

"Pahlawan tanpa tanda jasa". Apa makna kata-kata ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline