Lihat ke Halaman Asli

Imam Nuralfian16

Mahasiswa di universitas pelita bangsa

Akhlak kepada Allah swt

Diperbarui: 5 Juli 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Akhlaq Terhadap Allah
 
 
Akhlak terhadap Allah swt. dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Allah swt. sebagai Sang Khalik (Pencipta). Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Perilaku berakhlak (mulia) kepada Allah, yaitu beriman, bertakwa, ikhlas, bersyukur, bertaubat, berdzikir, berdoa dan bertawakkal. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang begitu lemah dan tidak memiliki daya, kita sebagai mahasiswa dianjurkan untuk berakhlak (mulia) kepada Allah.
Adab ada karena adanya aturan atau norma yang biasanya aturan ini sifatnya mengikat atau memaksa. Sementara akhlak memang keluar dari panggilan hati dan dilakukan secara suka rela.
Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang pada prinsipnya manusia yang beriman dan berakhlak mengakui terhadap keEsaan Allah, yang telah menciptakan manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi in.
Jadi, pengertian akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Untuk lebih jelasnya, ada perbedaan tentang akhlak dan ilmu akhlak.

Akhlak menurut al-Ghazali ;
 
Akhlaq terhadap allah adalah sesuatu yang menetap dalam jiwa dan muncul dalam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu. Akhlak bukanlah perbuatan, kekuatan, dan ma'rifah. Akhlak adalah "haal" atau kondisi jiwa dan bentuknyabathiniah.
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang harus dipegang oleh setiap muslim, menurut Abdullah Ibnu Umar, orang yang paling dicintai dan paling dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.
 
Rasulullah SAW di utus kedunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia, Nabi bersabda :

 

 
 
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak". (HR. Ahmad dan Baihaqi)
karena Allah SWT --lah yang menciptakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang dikeluarkan dari tulang punggung dan tulang rusuk, hal ini sebagaimana di firmankan Allah dalam surat At-Thariq ayat 5-7, sebagai beriku
 
 
"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar. Yang terpancar dari tulang sulbi (punggung) dan tulang dada".
Maka dari itu kita sebagai umat islam harus tunduk dan patuh atas segala perintah dan larangannya, karna Allah-lah yang telah menciptakan kita.

Karakteristik Akhlaq Terhadap Allah
 
 
Setiap materi memiliki karakteristik tertentu yang dapat membedakannya materi pelajaran agama aspek lainnya. Adapun karakteristik materi Aqidah dan Akhlaq adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan materi yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Untuk kepentingan pembelajaran, dikembangkan materi Aqidah dan Akhlaq pada tingkat yang lebih rinci sesuai tingkat dan jenjang pembelajaran.
2. Prinsip-prinsip dasar Aqidah adalah keimanan atau keyakinan yang tersimpul dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa atau hati manusia yang diperkuat dengan dalil-dalil naqli, aqli, dan wijdani atau perasaan halus dalam meyakini dan mewujudkan rukun iman yang enam yaitu, iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir. Prinsip-prinsip Akhlaq adalah pembentukan sikap dan kepribadian seseorang agar berakhlak mulia atau Akhlaq Al-Mahmudah dan mengeliminasi akhlak tecela atau akhlak Al-Madzmumah sebagai manifestasi akidahnya dalam perilaku hidup seseorang dalam berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada alam serta makhluk lain.
3. Materi Aqidah dan Akhlaq merupakan salah satu rumpun materi pembelajaran agama di madrasah (Al-Qur'an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari'ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman, termasuk kajian Aqidah dan Akhlaq yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya.
4. Materi Aqidah dan Akhlaq tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq dalam ajaran Islam, melainkan yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan Aqidah dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari. Materi

Aqidah dan Akhlaq menekankan keutuhan dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih menekankan pembentukan ranah efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif.
5. Tujuan materi Aqidah dan Akhlaq adalah untuk membentuk peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlaq mulia. Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan demikian, pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan jiwa pembelajaran agama Islam. Mengembangkan dan membangun akhlak yang mulia merupakan tujuan sebenarnya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Sejalan dengan tujuan itu maka semua materi atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah memuat pembelajaran akhlak dan oleh karena itu setiap guru mengemban tugas menjadikan dirinya dan peserta didiknya berakhlak mulia.
 
 
Faktor Yang Mempengaruhi Akhlaq Terhadap Allah
 
 
1. Meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil Allah yang nafsiyah dan salbiyah, berakhlak terpuji kepada Allah dan menghindari akhlak tercela kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meyakini dan mengamalkan sifat-sifat wajib dan mustahil Allah yang Ma'ani/Ma'nawiyah serta sifat Jaiz bagi Allah, berakhlak terpuji kepada diri sendiri, menghindari akhlak tercela kepada diri sendiri. Serta meneladani perilaku kehidupan Rasul/Sahabat/Ulama dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meyakini kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul serta mempedomani dan mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari- hari.
4. Meyakini Nabi dan Rasul Allah beserta sifat-sifat dan Mu'jizat-Nya dan meneladani akhlaq Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari

-hari.Manfaat Akhlaq Terhadap Allah
 
 
Dengan memiliki akhlak yang baik, tentu seseorang tidak akan berani berbuat kerusakan. Akhlak yang baik akan menjadi benteng, akan menjadi perisai atau pelindung dalam setiap langkah kehidupan. Sehingga, manusia tidak akan berbuat dosa.
Setiap umat muslim yang berakhlak terpuji tentunya mendatangkan keberkahan atau manfaat terhadap dirinya. Salah satu manfaat yang bisa didapat oleh seseorang yang memiliki akhlakul mahmudah, seperti dicintai oleh Rasulullah SAW.
 
 
Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut
 
 
 
 
 
 
Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong." (HR Tirmidzi).

Manfaat lain yang akan didapat oleh seseorang yang memiliki akhlak terpuji adalah beratnya timbangan kebaikannya di hari kiamat kelak. Bahkan dalam agama Islam, seorang umat yang memiliki akhlak mulia akan bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan sholat.

Contoh Akhlaq Terhadap Terhadap Allah
 
 
1. Beriman kepada Allah Swt.
 
2. Bertakwa kepada Allah Swt.
3. Ikhlas kepada Allah Swt
 
4. Bersyukur kepada Allah Swt.
 
5. Bertaubat kepada Allah Swt.
 
6. Berdzikir kepada Allah Swt.
 
7. Berdoa kepada Allah Swt.
 
8. Bertawakkal kepada Allah Swt
 
9. Membenarkan setiap berita yang Allah sampaikan.
10. Melaksanakan segala yang diperintahkanNya.
 
11. Menerima takdir yang ditetapkanNya.
12. Melaksanakan segala hukum yang ditetapkanNya.
13. Selalu berdoa dan berharap kepadaNya.
 
14. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline