berita fatin di dunia maya membuat saya tidak bisa menahan diri untuk mencoba menyampaikan unek2 saya di sini
Eforia fatin di dunia maya sedikit menghibur kita di mana setiap hari kita di jejali berita tetang korupsi para pejabat kita baik dari pemerintah maupun legislatif kita, dari partai nasionalis sampai yang menyebut mereka partai dakwa (saya berharap cuma oknum saja).
eforia fatin menyegarkan hati kita yang dongkol dengan tingka para pejabat kita mudah2han pahala Allah atannya (red: fatin), di tenga eforia ini banyak para fatinistic dan heaters baik dari kalangan ABG degang starus dan komennya di FB sampai orang dewasa dengan kompasiana sebagai medianya, yang paling fonomenal adalah artikel dari saudara mukti ali " kemenangan fatin adalah awal petaka baru" yang intinya adalah (sampai saat belum menemukan keterangan yang memperbolehkan wanita muslimah bernyanyi dan berjoget di depan jutaan pasang mata para pejantan) pendapat ini masi perlu di perdebatkan kita bisa buka referensi tentang pedapat para ulama konteporer seperti Yusuf qordowi kita bisa search di google, memang pola pikir seseorang di pengaruhi dari mana komuitas mereka, seperti halnya mas mukti ali, mungkin kiblat beliau adalah ulama' suudi yang pola pikir mereka hitam dan puti sebab di saudi yang pemikiarannya homogen sehingga budaya diskusi agak kurang, beda dengan ulama' mesir di mana terkenal dengan universitas al-azhar dengan bebagai madzab dan pemikiran di sana sehingga pemikiran mereka lebih modern dan terbuka, terlepas dari perdebatan tentang hukum bermusik di tempat umum yang masi di perdebatkan seperti halnya hukum suara wanita aurat atau tidak, lebih bijaksana kalo kita melihat dari sisi manfaat dan madhorotnya.
tulisan ini hanya sebagai pembuka di floor ini, gimana masukan para senior kompasiner " tetang sosok fatin yang fonomenal
apa manfaat dan madhorotnya dari sudut pandang islam?
apakah manfaatnya lebih besar dari madhorotnya atau sebaliknya?
nb: untuk artikel saudara mukti ali " kemenangan fatin merupakan bukti..., sebaiknya jangan di teruskan perdebatanya malah menimbulkan prasangka buruk sesama umat islam, dan tidak seharusnya saudara mukti ali membuat artikel seperti itu..
peace
salam foya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI