Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Istana dalam Sebutir Debu

Diperbarui: 20 Agustus 2024   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Setkab.go.id/press

Genderang nyaring terdengar. Tata Kota baru Nusantara menyala di layar kaca. Dunia pun terpana. Detak jantung kotamu berasal dari belantara sepi. Dulu hanya berhias kerlap-kerlip bintang dan rembulan. Kini malam pun cemerlang bagai siang. Siang pun tak lekang orang berlalu lalang.

Kamera dunia menyala. Media asing sorot upacara pertama IKN di Kalimantan. Ia blak-blakan bilang tanpa sungkan. Reuters membaca upacara di IKN berskala kecil, sebab kota baru masih dalam tahap pembangunan. Reuters juga blak-blakan mendata pembangunan IKN "dilanda masalah penundaan".

Pengunduran diri para pemimpin proyek IKN Reuters membuat acuan laporan. Bambang Susantono dan Dhony Raharjoe mundur dari posisi Kepala dan Wakil Otorita IKN. Adanya bukti sinyal IKN dilanda masalah dan penundaan.

Sudah kepalang basah. Pantang mengusap keringat tanpa menuai hasrat yang berharkat. Pialang perambah hutan datang. Kota di tengah hutan itu, hanya seperti sebutir debu. Seperti angin juga membawa debu di jendela kerajaan Sulaiman. Bilqis pun segera berseru kepada Yang tak Berbilang.

Imam Muhayat, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline