Surat ini kutulis saat gerimis hujan. Ditujukan kepada mereka yang masih percaya dengan penggandaan uang. Hasil banyak tanpa kerja keras, keringat bercucuran, daripada susah-payah menjadi TKW di negeri orang. 'Kan lebih baik, katamu, dekat saja dengan si-kanjeng emas di balai-balai padepokan
Khayalanmu terlalu tabu, wahai kalian yang masih mudah terpedaya kilauan. Sinar buram di tengah-tengah zaman gatget sudah bertebaran di pinggir jalan, segebok uang bisa kalian dapatkan. Jika mau berbagi suasana sepanjang kemauan
Entah, mengapa kalian masih mudah ditipu dengan trik sihir menyesatkan. Mungkin sebegitu derita hidupmu tak pernah mereka dengarkan. Membuatmu kehilangan keseimbangan, terjerumus janji-janji palsu yang memang palsu betulan
Di negeri ini perlu kita sadari masih banyak manusia pemangsa. Memasang taringnya bagi yang susah lebih mudah dijarah, yang lagi dirundung duka mudah dibawa kemana saja, yang sedang kekurangan mudah dikubur dengan keyakinan, maka waspadalah ...
Di tengah-tengah suasana seperti ini. Lebih baik kembali di kesadaran Illahi
Rumah Pustaka, 02.10.2016. Puisi: Imam Muhayat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H