Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Puisi | Mizan Kota Peradaban

Diperbarui: 13 September 2016   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Kendaraan melintas di perempatan Tugu, Yogyakarta | KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Kota bertabur pernik-pernik budaya ini
Berjuluk central Java
Berbagai tari dan seni lainnya yang adiluhung disandangnya
Tersohor di Nusantara dan manca negara
Tempat bernaung seniman, budayawan, dan para ilmuan cendekia
Penjaga gawang kejayaan bangsa 

Di tengah sepi suasana malam desanya
Riuh gemerlap di pusat kotanya
Digelak para pelancong dari berbagai sudut bangsa domestik dan kota dunia lainnya
Asimilasi adat dan budaya tetap terjaga begitu indahnya 

Di tanahmu yang dicoleki candi Borobudur, Prambanan di kejauhan kota
Menguatkan pesan dan kesan berlabuh di pantai Parangtritis yang anti reklamasi
Terdaki gelombang pelancong bersinggah nyaman di taman-taman Kaliurang lembah merapi selalu menyala

Keraton Ngayogyakarta segaris lurus dengan Malioboro yang kesuwur
Meluhur kotamu di tengah-tengah budaya dunia yang kian meluntur
Muncul sosok fenomenal mBah Marijan
Ia masih setia dan suntuk menjaga makna dalam berbagai mizan keutamaan

Yogyakarta, 13.09.2016. Puisi: Imam Muhayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline