Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Sebelas September

Diperbarui: 11 September 2016   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjelang satu tahun usai melenium kedua
Akibat peristiwa September berduka Peradaban dunia lari kencang Terguncangguncang meradang
Tak pernah terbayang macam benda apa
Terbang bersarang di World Trade Center di dunia belahan sana
Dunia berat, rapat balas tak terkira 

Komando satu menebar ranjau
Memanas di padang pasir dan daratan menghijau
Teraduk kota menciduk ia yang dikutuk
Dari udara sampai lautan sempurna dilumat tumbuk 

September, sebelas, seperti lambangnya angka Wiku
Satusatu terlajur ukur menjulur seribu
Dari ribuan serdadu menggempur penyandra berkubu batu
Tunduk takluk di daratan Nehru dulu

Entah bagaimana sampai sekarang imbasnya terus berkelanjutan
Sederet seret peta pertama ladang pergolakan
Desing senjata menggiring menyayat jiwa
Jiwa-jiwa tak berdosa sebagai korbannya
Dengan puisi ini kulabuhkan kepada siapa
Agar terbaca , perangpun berakhir pula

Ceruk kota yang pernah kena imbasnya, 11.09.201. Puisi: Imam Muhayat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline