Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Percakapan Suatu Hari

Diperbarui: 9 September 2016   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelisah tak selamanya tanpa arah
Justru dari rasa resah semua menjadi tambah terbenah
Hari ini, seperti sekarang ini
Kita belajar menjawab rasa yang gerah

Kesuntukan itu terbaca dari catatan menuju tempat persinggahan
Dimulai dari berbagai tempat yang jauh
Bertemu pada satu tujuan
Berbekal dari kumpulan waktu yang selama ini telah ditempuh

Tapak jejaknya mesti diurai lagi
Setiap langkah ayunan kaki rekam energi
Lazimnya energi menyimpan potensi
Seberapa cerdasnya akal jawaban tak pernah selesai
Selama matahari masih terbit di pagi hari

Kerena, semakin dalam jawaban
Selalu datang pertanyaan lebih dalam
Juga kian menghadang

Rinci jawaban kian tak bertepi
Hakikat pertanyaan adalah jawaban itu sendiri

Dps, 09.09.2016. Puisi: Imam Muhayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline