Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Kepiting Bercangkang Angkring

Diperbarui: 8 September 2016   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika tidak keberatan kuajak kau menyusuri setiap tepian pantai
Mengaduk setiap pojok sisinya yang sepi
Kemudian kaji pikir lebih kritis lagi
Agar bisa bersaksi sendiri, dengan ini
Kepiting bercangkang angkring bambu ori salah-salah dapat mencelakai

Dari sini kau dapat menggali informasi
Juga dapat mencermati apa yang sesungguhnya terjadi
Terjalin kelindan antara angkringan dengan reklamasi pantai
Terlukis babat Candra Kirana dan Panji

Di negeri yang menganut sistim demokrasi
Satu sisi kepentingan lokal perlu dipenuhi
Sisi lain keperluan negara juga harus diakui
Kembali pada skala prioritas nilai
Di situlah diyakini terdapat aksi yang lebih tinggi
Pilihan terakhir tak boleh direcoki

Kelalaian kita yang bersedia berlama-lama menyimpan masalah
Gunung es masalah menambah jengah
Langkah-langkah selalu ragu tak terarah
Waktu hanya habis untuk berbantah dan tak mungkin dapat berbenah

Rumah Pustaka, 08.09.2016. Puisi: Imam Muhayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline