Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Ia Mendarat Sore Ini di Ngurah Rai

Diperbarui: 7 September 2016   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Goblok, dungu, gila," sontak suaraku yang tak pernah terjadi kecuali sekali ini
Marahku berawal dari laporannya kepada Menteri Perairan di Jakarta
Masak masalah langkanya air saja,  sampai di telinga Jakarta segala
"... kan bisa diurai disini selesai
 Air lancar bayar wajar tak saling cakar
Apa dikata kalau sudah begini melebar?"
Nasehatku tak berguna lagi keburu ia sudah mendarat di Ngurah Rai

Sasaran amarah pada anak asuhku rupanya ia pernah merekam kata-kataku,
"Jika kalian ingin menjadi penyair, kata gila mesti pernah kau rasa, " harus itu, begitu tegasku
Rupanya kata-kata itu ditelan mentah-mentahnya
Terjadinya ternyata tak kusangka-sangka

Air memang penting
Tanpa air mengering jaring
Hasrat nganga tenggorokan gorok dahaga
Irama air selalu dirindu sepanjang masa

Budaya air mengalir irama syair
Ia tak pernah mati bukti ada sampai kini
Ia akan mati jika syair tak dibaca lagi
Karena bacaannya mata air itu sendiri

Kini taulah aku hingga merteri cepat turun di landasan itu
Akibat kata-kata gila yang sampai di meja biru
Ternyata ia sadari semua berasal dari kata-kata
Karena kata kekuatan rohani yang memulai semua perbuatan jasmaninya

Nusa Dua, 07.09.2016. Puisi: Imam Muhayat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline