Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Pasar Kandek

Diperbarui: 5 September 2016   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pinggiran kota dimana aku berada
Sebuah nama begitu berarti adanya
Ritme sepanjang hari tak pernah henti
Bongkar muat selalu tak kenal sepi
Pasar Kandek, nama itu ramah di telinga
Putaran rupe kencang tak terkira 

Dari segenap penjuru barat dan timur
Truktruk muatan berbagai kebutuhan dapur mengaduk salur
Distribusi ke semua kota di Bali
Hingga ke seluruh ceruk desa pulau dewadewi

Pasar Kandek seperti jantung tanpa jasad
Seperti uterus tanpa garba ibu bayi
Gebyar binar bertabur berkat
Pudar warna colok songong penghuni

Sekilas adanya biasabiasa saja
Tak mencolok kostum membalutnya
Dibanding panggungnya yang luar biasa
Ada tiadanya sangat terasa bagi semua pengguna

Pasar Kandek, 05.09.2016. Puisi: Imam Muhayat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline