Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Puisi | Utop, Pulanglah...

Diperbarui: 15 Agustus 2016   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Klinik Fotografi KOMPAS

Sebagai kepala keluarga
Dengan empat permata hati  
Hasil cinta kasih putri seorang haji
Markotop, ayah Utop, tak lagi nyenyak apalagi bisa bermimpi

Berita di Koran, radio, pesbuk, internet, dan televisi
Deras mengalir mengiris hati
Ozon Park juga terakhir tak berfungsi
Menangkal benda misterius yang memutus nadi 

Bagaimana mungkin Markotop tak khawatir?
Lama berselang Utop tak lagi cengar-cengir
Biasanya ia rajin menggoda adiknya yang terakhi
Silir angin pun, kini, tak hadir

Sapir mengaduk kota
Polisi garukgaruk TKP menguji fakta
Utop juga tak diketahui pangkal hidungnya
Alibi, bully mendesing dari cerobong kebencian menggeber kejahatan

“Utop, pulanglah …,” suara lirih Markotop menembus angkasa
Terbaca di birih hati memimpikan masyarakat susila tanpa polisi
Seperti cerita sebuah negeri, kabar dari paruh burung kesayangan Sulaiman
Kini, mana ada,  wujudnya hanya utopis belaka

Rumah Gedang, 14.08, Imam Muhayat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline