Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Nuansa Pertunjukan Seni Tari di Amphi Theater GWK

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14147132741909253105

Setelah mengantongi tiket masuk area wisata GWK, saya langsung masuk sembari mengabadikan beberapa pemandangan sekitar. Terasa cukup, saya langsung memasuki gedung pertunjukan kesenian Tari  Bali di Amphi Theater GWK. Camera HP langsung saya arahkan pada penontong yang duduk di balkon pertunjukan. Mereka menanti pertunjukan yang sebentar lagi acara dimulai dengan mengetengahkan kreasi Tari Bali.

[caption id="attachment_332236" align="aligncenter" width="630" caption="Foto: Gedung Amphi Theater GWK, Jimbaran, Bali, dokumen pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_332240" align="aligncenter" width="630" caption="Foto: Penonton menunggu pertunjukan Tari Bali di GWK, dokumen pribadi"]

14147134561014294363

[/caption]

Bali mempunyai kekayaan seni yang beraneka ragam. Mulai  dari seni kria, tari, lukis, patung, dll. Kesenian Bali dari waktu ke waktu terasa semakin dinamis. Hal itu terdorong dengan keberadaan para seniman jebolan pendidikan tinggi seni di Bali, luar Bali, dan banyak juga yang menyelesaikan studi kesenian di luar negeri. Di samping itu, Bali sudah mempunyai Institut Seni Indonesia (ISI).  Sudah barang tentu eksistensi kompetensi akademik seni Bali semakin tambah kreatif. Karya-karya kreatif para seniman menambah khasanah kesenian  Bali. Keberadaannya semakin berkembang lagi dengan diselenggarakannya hajat tahunan dalam suatu event Pekan Kesenian Bali yang semua masyarakat Bali mengakrabinya dengan sebutan PKB Bali.

Dalam seni tari berbagai pengembangan terus dilakukan oleh komunitas-komunitas kecil maupun lingkup yang lebih luas. Karena itu, banyak kreasi seni baru termasuk seni tari yang dihasilkan oleh para koreografer seni tari Bali.

Karena itu, pada saat MC memasuki panggung pementasan seni tari di GWK itu, kemudian menjelaskan bahwa seni tari yang akan ditampilkan di antaranya, tari sekar jagat, tari topeng monyet, tari cendrawasih, dan tari barong. Di antaranya dapat disaksikan  berikut dalam gambar.

[caption id="attachment_332245" align="aligncenter" width="630" caption="Foto: MC sedang memandu acara pertunjukan Tari di GWK, dokumen pribadi"]

14147136472060118396

[/caption]

[caption id="attachment_332254" align="aligncenter" width="504" caption="Tari Sekar Jagat sebagai tari sambutan tamu, dokumen pribadi"]

1414714164609913743

[/caption]

[caption id="attachment_332255" align="aligncenter" width="560" caption="Kemeriahan respon penonon dengan penari, dokumen pribadi"]

14147143681644792097

[/caption]

Terasa semua penonton terasa puas dengan pertunjukan tari Bali yang sudah diperankan oleh para seniman tabuh dan seniman tari yang terasa  profesional. Lebih daripada itu apresiasi saya dapat saya gambarkan bahwa kecerdasan para penari yang diperankan oleh penari pria kemudian mengajak penonton untuk memasuki panggung pertunjukan untuk menari bersama walau pun penonton tersebut menari sekenanya saja.

Namun terasa sangat menghibur dengan ditandai tepuk tangan meriah dan gelak tawa yang menggembirakan. Komunikasi semacam itu sangat penting dalam konsep pertunjukan yang bertujuan menghibur sekaligus mengurai pesan yang mendalam terhadap pengunjung area wisata GWK.

Setelah sekian waktu berlangsung pertunjukan, maka seluruh rangkaian pertunjukan telah selesai rangkaian acara. MC mempersilakan kepada pengunjung untuk berfoto bersama dengan para penari dan penabuh gambelan. Mereka merespon dengan kemeriahan berfoto bersama yang menandakan suksesnya acara pertunjukan. Tari Bali yang indah itu disajikan kepada para pengunjung GWK, agar lebih terkesan kunjungan di Bali. Imam Muhayat, Bali, 31 Oktober 2014.

[caption id="attachment_332258" align="aligncenter" width="560" caption="Potret diri saat menyaksikan pentas tari di GWK, dokumen pribadi"]

14147145881136753059

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline