Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Selain Wisata Budaya, Bali Cocok Juga untuk Wisata Spiritual

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14153622821129158118

Hal itu dapat dibuktikan pada saat pelaksanaan shalat Jumat di sejumlah tujuan wisata di Bali. Masjid/Mushola di Bali penuh sesak dengan para jamaah yang datang dari luar Bali atau mereka yang sedang melakukan perjalanan wisata ke Bali. Tentu dampaknya sedikit ada kemacetan. Terkadang perlu kesabaran beberapa menit agar terurai kepadatan hilir mudik di depan tempat ibadah tersebut.

[caption id="attachment_333823" align="aligncenter" width="700" caption="Foto suasana selesai melaksanakan ibadah Jumat di Nusadua, dokumen pribadi"][/caption]

Kepedulian penataan parker, pengaturan lalu lintas oleh pihak keamanan yang selalu dilakukan setiap Jumat sangat membantu sekali dan tentu akan dapat melegakan semua pihak. Kepada bapak polisi yang selalu setia mengadakan pengawasan, pengaturan lalu lintas pada saat kedatangan dan kepulangan jamaah shalat perlu apresiasi semua pihak. Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Badung juga sering membangun kerjasama sosialisasi dalam mengamankan pelaksanaan ibadah Jumat tersebut.

Kepedulian semua pihak bukan lagi wacana dan basa-basi semata, tetapi merupakan wujud nyata yang selama ini terlaksana dengan baik. Dapat diambil contoh kegiatan shalat Jumat di Masjid Agung Ibnu Batutah Nusa Dua, Masjid Nurul Huda Tuban, Masjid Al-Ikhsan Sanur, Masjid Palapa di Pecatu Graha Ungasan, Masjid yang ada di Jalan Diponegoro, Denpasar pelaksanaan shalat Jumat berjalan dengan baik atas kerjasama dengan semua pihak demi kenyamanan ibadah yang dilakukan oleh umat muslim Bali.

Bali macet berarti wisata jalan. Bukan karena ibadah shalat Jumat kemudian kepadatan lalu lintas meningkat. Namun, diakui juga dengan kegiatan tersebut bagaimana pun juga mempengaruhi kepadatan arus lalu lintas yang terkadang perlu  pengamanan pengaturan lebih agar semuanya dapat berjalan dengan baik.

Dengan kegiatan shalat Jumat itu juga dapat dijadikan bukti bahwa hubungan antarumat beragama di Bali berjalan dengan baik. Terbukti tempat parker ibadah non-muslim pun kegiatan dapat dipakai sementara untuk parker jamaah shalat Jumat. Penggunaan parker bersama sangat membantu menciptakan dinamika kerukunan masyarakat Bali.

Peranserta Hansip, polisi, keamanan, bahkan untuk sesaat Kompasianer ikut mengarahkan pengaturan lalu lintas agar dapat memberikan kenyamanan lebih bagi jamaah yang melaksanakan shalat jumat dan dapat memberikan kenyamanan pemakai jalan raya. Tentu semua itu berkat kesadaran dan kesabaran yang selalu diciptakan oleh masyarakat Bali sebagai wujud aktualisasi sikap kearifan dalam memaknai realitas hidup multikultural. Imam Muhayat, Bali, 7 November 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline