Lihat ke Halaman Asli

Imam Muhayat

Karakter - Kompetensi - literasi

Sepintas tentang TMII Jakarta

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14166019261715813077

Kompasianer memasuki TMII baru dua kali. Pertama kunjungan bersama rombongan FKUB Kabupaten Badung, Bali. Tentu kunjungan dengan rombongan dengan waktu yang sangat terbatas tidak mungkin dapat mengelilingi semua kawasan TMII. Siang itu, saya memasuki TMII yang ke-2 kalinya langkah pertama yang kompasianer ingin ketahui adalah terkait dengan prasasti yang menggambarkan tentang TMII.

Pada saat masuk dari pintu gerbang langsung mencari sesuatu yang kompasianer maksud dengan melihat gedung utama pengelolaan TMII kemudian kompasianer mendekati prasasti yang tertempel di tempok. Terdapat beberapa prasasti di antaranya sebagai berikut ini:

[caption id="attachment_337049" align="aligncenter" width="640" caption="Foto prasasti TMII, dokumen pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_337052" align="aligncenter" width="640" caption="Foto prasasti TMII, dokumen pribadi"]

14166024111130227554

[/caption]

[caption id="attachment_337053" align="aligncenter" width="640" caption="Foto prasasti TMII, dokumen pribadi"]

1416602478163448449

[/caption]

Setelah mengambil gambar beberapa prasasti tersebut, kompasianer memasuki gedung perpustakaan TMII dengan menyapu ruangan dan memperhatikan seluruh ruangan kemudian tertarik dengan lukisan dua sejoli pencetus dan penggagas TMII, tidak lain adalah Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto yang telah berpulang (Allahu Yarham). Apresiasi kompasianer bahwa TMII adalah karya besar, siapa pun pencetusnya bahwa jasanya sangat besar dalam mewujudkan TMII Jakarta ini. Berikut lukisan ekspresif yang sedemikian indah yang terpajang di Perpustakaan TMII menghiasi ruangan reception perpustakaan.

[caption id="attachment_337051" align="aligncenter" width="480" caption="Foto Pak Harto dan Bu Tien Soeharto yang sedemikian indah, dokumen pribadi"]

14166022101192297914

[/caption]

Sembari mengadakan komuniasi dengan petugas dengan tegus sapa dan meminta sejumlah brosur terkait dengan Taman Mini "Indonesia Indah" kompasianer menanyakan buku-buku yang membahas tentang TMII. Sudah banyak terbitan buku yang membahas tentang TMII sebagaimana buku-buku tersebut dipajang di etalase penjualan buku-buku yang ada di lobi perpustakaan TMII. Dari sebuah buku yang berjudul, "Pesona Wisata Budaya Taman Mini 'Indonesia Indah'" berikut ini saya sertakan sambutan Ketua Yayasan Harapan Kita/BP3 TMII pada pengantar buku tersebut yang terasa penting diketahui oleh pembaca berikut ini:

Sambutan Ketua Yayasan Harapan Kita TMII

Saya menyambut gembira buku Pesona Wisata Budaya Taman Mini "Indonesia Indah" yang diterbitkan dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun ke-21 Taman Mini "Indonesia Indah" ini.

Dalam tahap pembangunan sekarang kita memang memusatkan perhatian pada pembangunan ekonomi. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita mengabaikan permbangunan yang bersifat rohaniah. Dalam membangun kita harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur pula.

Pelajaran budi pekerti dan moral ini banyak terdapat dalam warisan budaya kita yang tersebar luas dalam warisan budaya daerah. Melalui Taman Mini "Indonesia Indah", warisan budaya nasional dan budaya daerah itu diusahakan pelestariannya, kebutuhan pembangunan masyarakat modern dan perkembangan dunia. Namun, juga tidak semua warisan budaya itu boleh kita campakkan begitu saja. Dalam zaman eratnya budaya sendiri akan diombang-ambingkan oleh arus perubahan dan kehilangan kepribadiannya. Melalui Taman Mini "Indonesia Indah" yang terus kita kembangkan bersama ini, mudah-mudahan kita akan terdorong untuk memelihara warisan budaya kita yang mengandung pelajaran moral dan budi pekerti serta memperkenalkannya kepada masyarakat dunia.

Salah satu aspek kebudayaan umat manusia yang perlu kita serap, kita kembangkan dan kita daya gunakan untuk memajukan kebudayaan kita sendiri adalah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci penting untuk memasuki abad 21 yang akan datang. Kita perlu mempersiapkan setiap wara negara -- terutama kanak-kanak, remaja dan kaum muda kita yang akan menjadi orang di masa depan itu -- untuk mengenal, memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Karena itulah  dalam taman ini juga dibangun pusat peragaan ilmu pengethuan dan teknologi.

Akhirnya, saya ikut mengantarkan buku ini ke tengah-tengah masyarakat pembaca.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Terima kasih.

Jakarta, 20 April 1996

Ibu Tien Soeharto

[caption id="attachment_337055" align="aligncenter" width="640" caption="Foto prasasti istri-istri pendamping konferensi APEK, dokumen pribadi"]

14166027701188204964

[/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline