Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Garis Hidup

Diperbarui: 25 September 2021   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: alodoktor.com

Ku amati sosok penuh kemalangan
Terbaring lemah di pembaringan
Sepasang mata penuh sedu
Diam meratapi segala pilu

Berjuang tuk menguatkan hati
Berusaha meyakinkan diri
Menerjang ujian bertubi-tubi
Memupuk rindu memeluk sepi

Semua angan hanya terkaan
Ku kira kamu tak akan ruai
Kini penantian telah usai
Dunia senyap kehilangan

Tunggang langgang tuk menemui dirimu
Pandang sosok dingin dengan luyu
Genggaman lengan lemah lunglai
Akhir hayat nan menghentak sanubari

Fajar terbelenggu awan kelabu
Kehangatan sang surya sirna
Awan kebahagiaan gelap buta
Langit pun turut sendu

Raga merintih runtuh dekat pesara
Kumandang adzan menusuk kalbu
Tabur bunga mengiringimu
Harap jiwa tentram di tempat mulia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline