Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

Memperoleh Kemenangan dengan Membayar Zakat

Diperbarui: 6 Juli 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="©2012 Merdeka.com/imam buhori ,Warga muslim Jakarta memberikan Zakat Fitrah kepada Panitia Masjid Istiqlal, di Jakarta, Senin (13/8)."][/caption]

Idul Fitri tinggal menghitung jari, kaum muslimin yang tergolong mampu menurut syar’i diperintah untuk mengeluarkan Zakat, karena hukumnya wajib. Mengeluarkan zakat pada hakekatnya adalah mengembalikan harta milik orang lain, yakni para fakir miskin, amil zakat, kaum mualaf, ibnu sabil dan kaum kaum garimin.

Zakat adalah merupakan rukun Islam, membayar zakat adalah menyempurnakan ibadah puasa kita kepada Allah SWT. Jauh hari sebelum Idul Fitri tiba kaum muslimin yang ada dikota, maupun di kampung-kampung saling berlomba segera membayarkan zakatnya.

Yang paling kelihatan bersemangat adalah kaum muslimin yang ada di kampung-kampung mereka datang keMasjid kebanyakan menyerahkan tiga setengah kg beras atau uang yang sudah ditentukan jumlahnya sesuai petunjuk Bapak Ustadz, Bapak Kyai ata para Imam Masjid.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa ketaatan kaum muslimin dalam membayar zakat puasa Ramadhan melebihi ketaatan dalam ibadah-ibadah yang lain.

Biasanya kaum muslimin yang ada dikampung-kampung sebagian dari mereka ada yang tidak melakukan shalat, akan tetapi bila ibadah puasa dan membayar zakat mereka pasti melaksanakan dengan penuh kedisiplinan.

Hal ini menunjukan bahwa pada hakekatnya kaum muslimin di Indonesia sudah dibekali dari awal sifat-sifat kedermawanan. Mereka juga mempunyai keyakinan tentang kewajiban membayar zakat sebagai tanda kemenangan.

Apa yang diajarkan Pak Ustadz atau Pak Kiyai di kampung itu, sangat membekas dihati para pengikutnya, sekiranya mereka kini hidup dikota besar seperti Jakarta, kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan membayar zakat tidak bakalan dilupakannya.

Keyakinan saudara-saudara kita kaum muslimin, kewajiban membayar zakat, membawa kehidupan mereka terasa lebih membahagiakan. Batin terasa enteng telah ikut membantu kepada saudara-saudara sesama muslim yang kurang mampu.

Itulah makna kemenangan pertama yang dapat dirasakan oleh keimanan setiap muslim berupa kemenangan menahan diri dari keserakahan, menahan diri dari usaha menguasai hak milik orang lain, kemenangan mengalahkan nafsu-nafsu badaniah atau kemenangan menahan diri.

Kemenangan selanjutnya adalah dambaan bagi setiap muslimin dan muslimat diseluruh muka bumi ini yang telah menunaikan kewajiban-kewajiban perintah Tuhannya, kemenangan yang akan diraihnya setelah kehidupan ini, sifatnya kemenangan abadi berupa surga Jannatul Na’im.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline