Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

Bila Da'i LDNU Berhasil Kembangkan Trading Saham Syariah..

Diperbarui: 20 Agustus 2017   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Dai LD NU tampak serius mendengarkan pendalaman materi trading saham syariah yang disampaikan oleh dua orang nara sumber dari PT INDO PREMIER SEKURITAS Ibu Diah Hesti Irawati, S.A.(menghadap kamera) dan Ibu Nurdiana Indah, S.A. (berjilbab), di Lt 4 Gedung PBNU Jln Kramat Raya, Jakarta. Foto dokumen pribadi

Kreasi dan inisiatif memajukan ekonomi umat oleh para petinggi NU patut kita acungi jempol. Bagaimana tidak, NU yang sejak jaman dulu lebih banyak disoroti  hanya piawai dalam mempelajari kitab-kitab kuning, sarungan, memakai kopiyah sebagai khas para santri, kini sungguh beda. NU yang anda kenal saat ini adalah NU yang modern, NU yang mulai memperhatikan pengembangan ekonomi umat, dengan mulai memasuki dunia investasi saham syariah.

Diawali medio 2012, Para Kiyai dijajaran puncak PBNU sudah mulai merintis pengembangan ekonomi umat, dengan melakukan kerjasama antara Fatayat NU dengan Otoritas Bursa Saham, PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Berlanjut di 2017 para dai NU mulau dilirik oleh BEI. Dikalangan LD NU Ide untuk memasuki dunia perdagangan syariah sejatinya sudah cukup lama, namun khusus untuk kader-kadernya hasil didikan di LD NU baru ada realisasi kerja sama antara LD PBNU dengan Bursa Efek Indonesia dan IPOT Syariah sekitar bulan Juni 2017.

Para kader Da'i yang tergabung dalam LDNU saat itu diberikan pengenalan pertama tentang dunia trading saham syariah yang aman, untuk selanjutnya boleh diperdagangkan karena telah difatwakan halal oleh MUI.  Namun memang benar sebagian besar dari para kader da'i perlu ada sosialisasi, pengenalan, dilanjutkan kepada pendalaman materi, kemudian terjun ke perdagangan alias bertransaksi. Tujuannya agar dalam trading tidak mengalami kesalahan baik ketika bertransaksi, maupun dalam membaca pergerakan saham.

Namun sebagai warga NU, saya termasuk dari sekian banyak santri NU yang belum pernah tahu cara trading saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI), melihat saja barangnya belum pernah, apalagi melakukan jual beli yang nota bene harus menggunakan teknologi internet. Oleh sebab itu LD NU bekerja sama dengan perusahaan PT INDO PREMIER SEKURITAS dari BEI, memberikan pendalaman materi sebagai lanjutan pelatihan yang pernah diberikan pada bulan bulan sebelumnya (Sabtu, 19 Agustus 2017).

instruktur & konsultan perdagangan saham syariah, Ibu Nurdiana Indah,S.A. dan Ibu Diah Hesti Irawati,S.A. diantara sebagian para dai. Foto dokumen pribadi

instruktur & konsultan perdagangan saham syariah, Ibu Nurdiana Indah,S.A. dan Ibu Diah Hesti Irawati,S.A. diantara sebagian para dai. Foto dokumen pribadi

Dari perusahaan sekuritas diutus dua orang instruktur & konsultan perdagangan saham syariah, masing-masing Ibu Nurdiana Indah S.A. (S.A. = Sarjana Akutansi) dan Ibu Diah Hesti Irawati S.A, agar beliau berdua memberikan bimbingan kepada da'i serta santri-santri NU. Bimbingan dan pelatihan yang diberikan oleh Ibu Indah, sangat baik, terinci, demikian pula cara menjelaskan dengan penuh kesabaran, maklum yang dihadapi adalah para bapak yang sudah setengah tua sampai yang benar-benar sudah tua.

Beliau menerangkan, bagaimana cara atau prosedur yang benar apabila seseorang ingin berdagang saham syariah di BEI. Saham-saham apa saja yang layak dan bisa diperdagangkan dan beroleh keuntungan. Apa keuntungan berinvestasi saham syariah dengan investasi bentuk lain, bagaimana cara membandingkannya, dsb.

Demikian pula Ibu Diah (panggilan akrabnya kepada Ibu Diah Hesti Irawati, S.A.) beliau tampak serius memberikan pelatihan, sesekali disisipkan guyonan yang menyemangati peserta pelatihan, terutama ketika para dai kebingunan cara memilih tombol-tombol internet untuk latihan trading di BEI.  

Ibu Nurdiana Indah dan Ibu Diah Hesti Irawati sedang menjelaskan cara pengisian formulir perdana perdagangan saham syariah. Dokumen pribadi

Dari 15 orang peserta pelatihan dan pendalaman materi, tak disangka ada satu orang kader da'i Pak Yandi Ikadarma yang sudah praktek langsung berdagang saham syariah, sehingga menambah semangat peserta lainnya untuk berpartisipasi aktif berkecimpung di perdagangan saham syariah yang pada hakekatnya akan memberikan peluang untung (baca: perolehan, maaf tidak menggunakan istilah untung didalam lingkungan NU) yang lebih baik dibandingkan apabila kita perbandingkan dengan return dari investasi emas.

Para peserta pendalaman materi tidak tertarik investasi emas atau yang lain. Saat ini para dai sudah bulat sesuai dengan niat semula untuk berdagang saham syariah. Para bapak-bapak ini (maaf peserta semuanya laki-laki) lebih berkeinginan bagaimana aktifitas perdagangan saham syariah dapat memberikan kontribusinya kepada NU. Pak Yandi yang sudah aktif melakukan trading saham syariah diminta oleh para peserta lainnya untuk mempresentasikan cara berdagang saham sampai beliau sendiri mendapat keuntungan yang lumayan.

Sudah Ada Untung

Dari paparan pengalaman Mas Yandi Ikadarma, saat itu selesai pelatihan dasar tahap awal perdagangan saham syariah yang dilaksanakan bulan Juni 2017 lalu, beliau saat itu langsung praktek dan membeli beberapa saham yang dinilai oleh instruktur & konsultan perdagangan saham syariah sebagai saham-saham syariah yang berprospek baik.

Kira-kira ada 7 sd 10 jenis saham syariah yang dibeli Mas Yandi, dengan total investasi kurang dari 7 juta rupiah. Ternyata nilai saham syariah yang dibeli Mas Yandi setelah dua bulan nilainya bertambah. Dari sepuluh saham syariah yang dibelinya potensi keuntungan yang didapatnya sampai dengan bulan Juli pertengahan Agustus 2017 kurang lebih Rp 7 juta, atau dalam dua bulan mencapai hampir 100%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline