Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

Titiek Soeharto Pantas Memimpin Golkar

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429880681736022591

[caption id="attachment_380006" align="aligncenter" width="620" caption="Titiek Soeharto di mimbar utama pada jeda Sidang Paripurna pemilihan Pimpinan MPR di Gompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto"][/caption]

Siti Hedijati Harijadi SE alias Titiek Soeharto, adalah putri ke 2 mantan Presiden ke II RI Jenderal Soeharto yang paling pintar, cantik dan kaya, jabatan yang pernah diembannya Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Golkar, Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI), Ketua Umum Yayasan Seni Rupa Indonesia, Pembina Yayasan Supersemar, Pembina Yayasan Purna Bhakti Pertiwi. Mbak Titiek panggilan akrabnya kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah nasional Bali. Sejak kurang dari satu tahun mbak Titiek sudah mau berkiprah di bidang politik dan ternyata siapa sangka dirinya mampu menyaingi tokoh-tokoh senior Golkar.

Daya tarik kepemimpinan Titiek Soeharto bisa mirip-mirip dengan Corazon Aquino yang dikenal luas dengan Cory Aquino yaitu sama-sama hidup menjanda. Semula ketika menjadi Ibu Tumah Tangga kemampuan dalam politik sama sekali tidak kelihatan.

Akan tetapi sekali terjun dalam politik praktis dengan ditunjukan melalui kampanye-kampanyenya sejak pemilu legislatif sampai dengan pemilu Presiden ternyata menarik banyak tokoh senior partai, dan beruntung dapat terjun di lapangan politik lebih serius yang ternyata langsungmendapat tempat di hati masyarakat terutama masyarakat di daerah.

Pada perkembangan akhir-akhir ini mengikuti perkembangan dinamikan politik di Tanah air, terjadi perubahan arah kiblat kepemimpinan partai politik yang semula didominasi kaum pria, sekarang muncul tokoh-tokoh wanitayang sanggup dan sangat kompeten menggantikan kaum pria untuk memimpin partai politik.

Para tokoh pimpinan cabang dari partai Golkar mengatakan bahwa sebagian besar kader Partai Golkar di Daerah menginginkan Titiek Soeharto mengambil alih kepemimpinannya dalam kendali Partai Golkar. Para kader daerah cara melihat lebih banyak dengan nurani, secara tidak langsung memberikan penilaian dua kubu yang berseteru dalam tubuh Golkar mempunyai kadar yang sama “Tidak layak memimpin Golkar”

Berdasarkan pengalaman Titiek Soeharto memimpin Gokar dan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Umum dia dapat tampil lebih serius dengan menggunakan kharisma bawaan yang dimilik almarhum Bapaknya untuk tampil didepan memimpin Golkar agar mendapatkan kejayaannya seperti masa Presiden Soeharto.

Tidak berlebihan apa yang diinginkan Mbak Titek Soeharto, mengingat kharisma ayahnya masih lebih melekat kepada mbak Titiek dibandingkan dengan saudara-saudara lainnya. Pada Umumnya orang yang pernah berdekatan dengan mbak Titiek mengakui bahwa putri Pak Suharto yang satu ini memiliki kualitas kepemimpinan yang lebih merakyat bahkan dalam satu sisi dapat disejajarkan dengan almarhum ayahnya.

Beliau ini senang kepada aktifitas yang berbau padesan ,petani , dan sangat menggemari bidang ekonomi pembangunan pertanian, sesuai dengan latar belakang Mbak Titiek yang alumni UI. Sebagai seorang yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali mbak Titiek sangan konsern dengan nasib Partai Golkar yang selalu dirundung konflik yang berlarut-larut yang membuat para kader dan pengurus di Daerah terutama para generasi mudanya merasa gerah dan resah.

Mereka meminta kepada Mbak Titiek khususnya agar bersedia mengambil alih kepengurusanPartai Golkar ada di tangannya. Inilah kesempatan baik untuk Titiek Soeharto sebagai kader Potensial Golkar dari figur perempuan untuk maju mejadi penengah sekaligus pemersatu kubu yang bertikai jika ingin melihat Golkar kembali dapat meraih minimal 3 besar dalam ajang pemilu 2019 yang akan datang.

Titiek harus dapat menyerap pengalaman berharga dari JK sebagai salah satu kunci yang pernah berhasil sebagai mediator diberbagai bentuk konflik sosial dan politik. Jika Titiek menyambangi JK atau sekaligus Jokowi pertama untuk mengkuatkan komunikasi politik antara pemerintah dengan Titiek. Keberpihakan/dukungan Titiek kepada Jokowi-JK yang ditandai dengan pertemuan ini dapat memposisikan Titiek lebih kuat sebagai seorang tokoh pemersatu Golkar yang sedang berkonflik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline