Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

PKS Akan Menjadi Partai Besar Kelas Dunia

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PKS, Partai Keadilan Sosial, partai yang paling sedikit mengalami goncangan-goncangan internal maupun eksternal, dibandingkan seluruh partai yang ada sekarang. Dalam perspektif kepemimpinan, generasi muda, mahasiswa, kaum intelektual di lembaga universitas-universitas di Indonesia, dan kaum profesional pada umumnya , PKS dipandang sebagai ajang lahirnya pemimpin Indonesia yang mengedepankan akhlakulkarimah.

Pengkaderan ditekankan kepada penguatan kerochanian dan penguatan intelektualitas. Kekhasan di dalam perjuangan PKS adalah tidak mengkultuskan seseorang, bagaimanapun hebatnya tidak akan dijadikan figure pengkultusan dalam kepemimpinan. Tidak dikenal pemujaan kepada seseorang, setiap orang atau kader mempunyai peluang sama, setiap figure yang satu terhadap figure yang lain tidak saling menjegal, atau berusaka menciptakan kondisi pengkotak-kotakan di dalam partai. Atau, tidak dikenal istilah dinasti dalam kepemimpinan.

Karena pemimpin dan kepemimpinan adalah amanah, dan harus ditunaikan dengan keikhlasan. Garis ideologi yang dianutnya menempatkan setiap yang tidak segaris, bukan sebagai lawan yang harus diwaspadainya, akan tetapi malah menjadi sumber inspirasi semua lapisan baik yang berbeda haluan garis politiknya maupun yang berbeda. Selalu mengedepankan rahmat untuk alam semesta. Sumber permersatu, kesatuan adalah filosofi dasar, filisofi yang diakuinya oleh seluruh bangsa Indonesia, yang lahir dari pemikiran dan perenungan para pendiri bangsa.

Pijakan nya adalah Al-Qur’an dan As-Sunah. PKS berkiprah di bumi Indonesia dengan strategi sederhana ,tidak pernah mengalami keruwetan. Kebersatuan dalam PKS karena disatukannya dalam penghayatan dalam islam sehingga menjadi satu kesatuan arah dari bermacam gaya-gaya , tata budaya , adat istiadat Indonesia. Ke-Bhineka Tunggal Ika-an.

PKS : dakwah dan kiprahnya

PKS adalah partai berbasis islamyang bekembang dikalangan para generasi muda, mahasiswa dan intelektualitas kampus, melalui ide pemikiran reformis perubahan dari kediktatoran rezim orba. Secara pasti PKS mendapatkan pengaruhnya dikalangan rakyat Indonesia, bukan saja para pemuda, mahasiswa, dan kaum intelektual, tetapi serta merta merambah di kalangan petani , rakyat jelata dari ujung barat Aceh sampai ujung timur Papua.

Pelopor PKS asalnya adalah seorang pejuang kemerdekaan dan keadilan, Mr Muhammad Natrsir mantan perdana Indonesia. Dengan tumbangnya pemerintahan diktator Suharto, banyak kader PKS yang tampil sebagai pemimpin di negeri ini. Setelah presiden partai Dr Hidayat Nur wahid terpilih sebagai ketua MPR, dapat sedikitnya mengindikasikan harapan-harapan masa depan partai yaitu:

Pertama: PKS , dalam lingkaran partai-partai peserta pemilu PKS sangatluwes, berpihak kepada siapa saja asalkan mengedepankan konsistensi dalam menjalankan Konstitusi/UUD ‘45, dengan memperhatikan kesejahteraan umum. PKS tidak secara membabi buta memihak kepada siapapun, PKS tidak berseberangan dengan siapapun, tidak dikenal kata berseberangan yang ada adalahbersama-sama membangun bangsa. Kalaupun ada oposisi, tetapi oposisi yang membangun bangsa secara bersama. Dalam sejarahnya, PKS hanya sedikit mengalami goncangan-goncangan internal, saat itu masa yang cukup menyulitkan, akibat tersandera kasus korupsi, namun segera bangkit,dan stabil lagi.

Kedua:Posisi PKS menguasai wilayah-wilayah strategis, bahkan kedepan akan mewarnai wilayah perpolitikan yang potensial, bukan hanya di Banten JawaBarat, akan tetapi merata di seluruh luar pulau Jawa. Dengan metode syiar para Ulama, PKS dapat memperoleh simpati, mayoritas dukungan rakyat Indonesia. Tradisi PKS mengedepankan etika agama dan adat istiadat. Metode dakwah para Ulama dapat ditiru, berhasil menaklukan Nusantara yang kolot dan mistis saat itu, berubah menjadi 90% relijius, dan melek ilmu pengetahuan, lahirnya kesadaran berpolitik, pendidikan, bahkan teknologi.

Ketiga: PKS berada dalam koalisi yang menguntungkan perpolitikan Indonesia, baik semasa pemerintahan SBY-Budiono 2004/9-2009/2014. PKS tetap mengkritisi walaupun dengan SBY dalam satu koalisi. Demikian pada saat kelak masa kepemerintahan Jokowi-JK, PKS jelas ada di luar , namun tetap bersikap proporsional, dukungan diberikan manakala berpihak kepada rakyat, akan tetapi sikap kritis akan diberikan manakala Jokwi-JK ingkar janji kepada rakyat. Sebagai penyeimbang, (PKS) lebih mengedepankan tradisi politik yang mengedepankan etika agama yang berwarna konservatif, menjalankan nilai agama dan tradisi , itulah PKS kedepan menjadi partai tebesar di bumi Nusantara.

Keempat: Gaya kepemimpinan PKS, gaya yang diwarnai dengan gaya kepemimpinan para sahabat dan para ulama besar, pemuka semua mazhab, memperhatikan nilai-niali agama menjadi dasar mutlak yang harus dijalankannya, dan memperhatikan pula budaya serta adat istiadat yang berlaku diseluruh daerah dalam lingkup Negara kesatuan Indonesia. Bersifat praktis dan fleksibel. Karena Tipe kepemimpinan PKS lebih banyak bersifat Islami, maka menjalankan roda keadilan adalah utama, sebagaimana yang diamanatkan konstitusi ’45, kecintaan dan empati kepada rakyat serta transparansi publik, dan yang terakhir disertai secara professional oleh para ahli dibidangnya.

Kemunculan tokoh-tokoh jujur dan idealis seperti Dr Nurmahmudi Ismail, Dr Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, serta kader professional lainnya mensiratkan harapan besar warga PKS dan rakyat Indonesia keseluruhan. Mereka tokoh yang kritis, dan sangat kritis manakala sedikit saja ditengarai ada penyimpangan dalam mengemban amanah rakyat. Sangat menjembatani kepentingan kaum falkir miskin, kaum dhuafa, dengan pemerintah, serta sangat mencintai anak yatim. Kepeduliannya terhadap kesatuan dan persatuan, sebagai konsekuensi dari Bhineka Tunggal Ika.

Karena amanah ke Bhinekaannya, itulahmaka PKS menyadari bahwa beban yang berat yang harus dipikulnya, tetapi harus tetap dijalankannya dengan tulus ikhlas. Tanggung jawab ini bukan hanya PKS saja, namun dengan bersama–sama partai yang lainnya yang satu visi dan misi, bahkan yang tidak satu visi dan misi. Atas dasar kebersamaan itulah PKS meyakininya, bahwa kerja sama atas dasar kepentingan membangun bangsa, dapat berjalan dengan mulus, walaupun sekarang berada di pihak penyeimbang. keyakinan yang disandang PKS tidak lepas dari faktor internal PKS itu sendiri. yaitu

Pertama PKS: mempunyai basis yang kuat dalam satu wadah, satu pemahaman, satu visi, satu, misi,visi terpadu, basis Islamiyah. Secara manajemen memudahkan pengorganisasian hubungan antara figure-figur kharismatik,kader-kader berbakat, didalam org PKS. PKS banyak belajar dari kekuatan sekaligus kelemahan partai-partai berbasis Islam yang berada di Negara-negara Arab. Yang baik dapat diambil sebagaicontoh keteladanan, sedang yang buruk tentu saja harus ditinggalkan. Partai-partai di Mesir, Saudi Arabia, Iran dan Negara-negara islam lainnya kesatuan perjuangan menegakan syariat begitu kental dan sangat kuat, bahkan disegani negara-negara adidaya sekalipun, yang demikian boleh dijadikan contoh yang baik.

Kedua:kesatuan pemahaman, kesatuan kepentingan warga PKS dalam skala lebih luas, tidak terkotak-kotak karena walau bersifat kedaerahan, tertentu. Sehingga menghilangkan terjadinya konflik kepentingan daerah per daerah, budaya daerah praktis tidak berpengaruh sinifikan untuk menjadikan sebagai penyebab timbulnya konflik internal. Materi da’wah, teknik da’wah, tidak ada perbedaan berarti, sehingga meminimalisir peluang konflik yang mungkin saja terjadi. Penyebabnya adalahpertama: Konsisten dalam memegang prinsip-prinsi tata tertib, peraturan partai, sangat tertib dan disiplin mematuhi nya. Kalaupun ada timbul jama’ah dawah dalam bentuk organisasi yang bersifat formal ataupun yang semiformal, mereka tetap saja menganggap sebagai satu kesatusan visi dan misinya, yang sama,Kedua: dakwah yang disampaikan secara terpadu berorientasi pusat.

Ketiga: Kepemimpinan terpopuler oleh Dr Hidayat Nur Wahid, menghasilkan kader-kader PKS yang sangat berbobot baik di pusat maupun daerah, bahkan mengangkat kepercayan lembaga MPR terhadap kader PKS Dr Hidayat Nur Wahid menjadi ketua. Kepemimpinan pusat dan daerah terjalin harmonis. Meski kaderisasi belum seefektif, dan optimal, untuk mencetak kader-kader professional disemua bidang baik dalam persoalan muamalah dan ibadah. diantaranya memperluas jaringan kekuasaan partai disemua kalangan, pemuda/I, bapak /ibu, maupun pembinaan sejak dini untuk kader –kader usia dini, karena bersangkut paut dengan kultur disatu sisi dan syariat dipihak lain

Keempat:Gaya kepemimpinan petinggi PKS, khususnya Dr Hidayat Nurwahid, Anis Mata, maupun Prof Dr Nurmahmudi Ismail tidak jauh berbeda satu dengan lainnya. Memang harus diakui bahwa, ada beberapa ganjalan dalam berdakwah maupun kiprahnya di dalam perpolitikan, Contohnya adalah perkawinan lebih dari satu istri (poligami), masih dianggap tabu oleh sebagian kaum wanita Indonesia. Bila ketua Umum Partai poligami, akan menyebabkan menurunnya daya dukung dari kaum ibu terhadap PKS. Bandingkan ketika Dr Hidayat NWmenjadi Ketumdengan Anis mata, tentu tingkat keterpilihannya secara total masih lebih unggul Wahid. Dalam pada itu Anis mata harus banyak meluangkan waktunya memberikan penjelasan, pemahaman, yang hasilnya belum tentu seperti yg diharapkan.

PKS dan Harapan menjadi Terbesar.

PKS sangat diberi ruang yang luas oleh pemerintah dalam menjalankan visi dan misinya. Sebab pertama adalah hak demokrasi bagi setiap warga negara dijamin sama dalam hukum. Selama ini tidak mengalami kesulitan berarti, kaderisasi partai tetap berlangsung lancar. Teknik kaderisasi melalui modus operandi Jamaah Tarbiyah misalnya, strategi rekrutmen baik yang berbentuk pola individual (Al-da’wah al-fardhiyyah= strategi da’wah secara tatap muka individu perindividu), maupun melalui pola rekrutmen institusional (al-da’wah al’amma), berjalan sangat efektif.

PKS juga melakukan teknik dakwah dengan berafiliasi dengan organisasi sayap yang berstatus formal maupun yang non formal, sehingga partai dapat memanfaatkan institusi-institusi ini untuk meraup kader potensial. Areal pergerakannya melalui teknik pusat dan sekitar. Hasilnya cukup menggembirakan, hingga kini mampu mencetak kader partai terbesar diantara partai-partai besar yang ada. Pencetakan kader partai bukan hanya di dalam negeri saja, tetapi meluas sampai ke luar negeri. Membesarkan PKS menjadi sebuah partai besar bukan di Indonesia bahkan mendunia, bukan hanya impian semata, pada kurun waktu 10 s/d 20 tahun kedepan impian tersebut bakal terwujud.

Semua kader PKS, menyadari bahwa tugas ini adalah suatu tugas yang terselip didalamnya suatu pujian mulia syiar dan jihad. Anggota legislative di seluruh Indonesia dari PKS, sudah mencapai 1200 orang anggota dewan, tersebar di pusat dan di daerah. PKS berhasil menjalankan tugasnya untuk merekrut sebesar-besar kader partaimelalui teknik kaderisasi Al-da’wah al-fardhiyyah dan al-da’wah al’amma. Tidak boleh merasa puas, harus terus ditingkatkan jumlah dan kekuatannya, menjangkau seluruh wilayah tanah air-tanah air Indonesia. Pengkuatan visi dan misi dakwahnya, melalui lembaga legislative, tidak kalah efektifnya, dengan syarat setiap anggota legislative bergerak konsisten tidak melenggang kangkung dalammenjalankan tugasnya dan dakwahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline