Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

Campur Tangan Joko Widodo dalam Konflik di Tubuh Golkar antara ARB vs AL?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari pihak pemerintah sesungguhnya sudah memberikan saran sebagai jalan yang paling aman buat mereka yang berkonflik, juga mempertimbangkan masa depan Golkar yang semakin suram, yaitu alangkah baiknya jika dua kubu yang saling berseteru yakni kubu Ical dan Agung alangkah lebih baik jika mereka islah, menyatukan kembali dalam satu wadah partai berlambang beringin.

Apabila perseteruan di antara mereka tidak dapat didamaikan dapat dipastikan partai Golkar pada pemilu 2019 akan mengalami degradasi menjadi peringkat terbawah di antara 10 partai politik yang berkompetisi di pemilu akan datang. Sekarang saja hasil survey LSI menempatkan Golkar pada tingkat elektabilitas terendah sepanjang sejarah, yaitu hanya mendapatkan 8,3%.

Hasil hitung-hitungan secara untung-rugi maka sekiranya konflik Golkar akan dilanjutkan ke pengadilan, maka Joko Widodo dengan kewenangannya sebagai Presiden akan memberikan sebuah dorongan politik secara diam-diam agar yang memenangkan gugatan adalah dari kubu ARB.

Kenapa Jokowi malah berpihak kepada kubu ARB? Inilah alasannya.

1.Telah terjadi sebelumnya, deal-deal politik antara Golkar Aburizal Bakrie dengan kubu KIH, perihal dukungannya Ical terhadap Perppu Pilkada langsung melalui akun Twitter resminya dengan mendukung Perppu tersebut.

2.Pandangan realistis, logis dari Joko Widodo terhadap kubu ARBdinilainya lebih solid dibandingkan dengan kubu AL, terbukti hampir semua DPD I ada berpihak di belakang ARB.

3.Isyarat yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAMYasona Laoly, bahwa pemerintah hanya mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009, sedangkan konflik dua kubu diserahkan kepada islah antara dua kubu atau melalui jalur hukum. Bila jalur hukum ditempuh, keyakinan Joko Widodo kecil kemungkinannya kubu AL dapat memenangkannya.

4.Bila konflik dilanjutkan ke PTUN, maka dengan mudah Jokowi dapat mengintervensinyauntuk memenangkan kubu ARB, namun demikian tetap akan merangkul kubu AL.

5.Pemerintahan Joko Widodo, akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada ARB melalui kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dalam penyelesaian kasus Lapindo. Pemerintah memutuskan membayar ganti rugi yang belum dibayar PT Minarak Lapindo Jaya kepada korban lumpur sebesar Rp781 miliar.

6.ARB telah menyanggupi kekayaannya sebagai jaminan, pemerintah akan mendapatkan sertifikat aset lahan yang telah diganti rugi oleh Lapindo. Jadi seluruh lahan terdampak yang totalnya Rp 3,8 triliun akan jadi jaminan. Dalam 4 tahun, Lapindo harus mengganti ke pemerintah. Bila tidak, seluruh aset jadi milik pemerintah.

7.Berbaliknya arah 180 derajat dari ARB yang semula bersikeras memilih opsi Pilkada lewat DPRD berbalik mendukung sepenuhnya Pilkada langsung, menunjukan deal-deal politik tingkat tinggi antara Joko Widodo dengan ARB.

8.Jokowi sengaja memilih ARB dalam rangka membongkar konstruksi bangunan koalisi Merah Putih agar tidak menjadi ganjalan serius dalam menjalankan roda pemerintahannya.

9.  Jokowi sengaja memilih ARB untuk diselamatkan dari korban bulan-bulanan politik oleh KMP serta hanya dijadikan sapi perahan. Jika ARB dapat ditarik kedalam KIH bukan saja KIH semakin kuat akan tetapi yang lebih penting adalah Jokowi dapat menarik simpatik dari publik akar rumput Golkar dalam percaturan 2019, untuk menaikan elektabilitas untuk Presiden jilid dua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline