Lihat ke Halaman Asli

Imam Kodri

TERVERIFIKASI

PAN Bakal Dikuasai Dinasti Amien Rais?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang Amin Rais dalam pewayangan adalah seorang yang sudah mencapai derajat Pendita, Resi bahkan Wasu, manusia setengah dewa, pada dirinya telah terhimpun segala ilmu pengetahuan yang dilandasi moral dan etika serta kebijaksanaan tertinggi.

Seorang yang berderajat pendita kedudukannya lebih tinggi dari seorang manusia awam pada umumnya bahkan lebih tinggi dari kelompok kasatria bahkan raja. Karena demikian tingginya derajat seorang seorang pendita maka sulit manusia awam dapat memahami atau mengenal akan dirinya.

Namun bukan berarti tidak dapat dikenalinya, karena pada hakekatnya ia juga seorang manusia biasa. Masih menyimpan segala kelemahan, terutama watak atau sifat yang bersentuhan dengan sifat-sifat negatif manusia pada umumnya.

Misalnya saja sifat pelupa, pemarah, pendendam, serakah, tidak mau kalah, arogan/ sombong, dengki, iri, dan sebagainya. Seseorang yang sudah mencapai derajat pendita tidak dapat dikenali, kecuali ia selalu menutup diri.

Nah dari sifat-sifat negatif yang masih melekat pada diri seseorang inilah kita yang ada diluar dapat mengenalinya walaupun tidak sangat akurat, tetapi cukup dijadikan alasan mengapa kita dapat menilai watakseseorang dengan predikat baik , kurang baik, jelek, bahkan sangat butuk.

Bagaimanakah dan apa yang terjadi sesungguhnya pada Prof Dr KH Amin Rais itu, baik sebagai pribadi maupun sebagai sesepuh partai PAN sekaligus jika dilihat dia adalah seorang Kiai Prof Dr. Kini ia sedang gencar-gencarnya menjadi juru kampanyenya Zulkifli Hasan yang selain kader PAN Amin adalah seorang besan terkasihnya Zulkifli yang ketua MPR itu.

Kalau ia menjadi juru kampanyenya Zulkifli, berarti Amin telah melakukan tindakan tidak adil “embancinde embanciladan” Si Zulkifli diemban dengan kain sutera Cinde, sedangkan Hatta Rajasa diemban dengan kain dari Ciladan yang terbuat dari siled bambu, Amin telah pilih kasih.

Amin telah melakukan keberpihakan kepada salah satu kandidat, Amin telah keluar dari sifat-sifat seorang pendita, tidak sesuai dengan watak seorang Kiai, telah mengabaikan perannya sebagai pinisepuh PAN.

Jika demikian apa masih layak jika Amin masih menyandang pinisepuh PAN? Sepuh artinya orang yang dituakan, dituakan karena ilmunya, dituakan karena pasti mampu bertindak adil dan bijaksana, menjauhi pertentangan dan perseteruan, selalu mengedepankan keadilan dan hidup rukun dan damai.

Bagaimana pantas untuk menyandang pinisepuh, wong dalam prakteknya tidak berlaku adil, sering mengeluarkan statemen yang bertentangan dengan etika politik, bicara yang menyebakan pihak lain tersinggung, serta berani mengeluarkan sindiran tajam dan serangan kata-kata kepada lawan politiknya.

Tak mempedulikan siapa sebenarnya yang sedang dicerca. Apakah yang terkena makian dan cercaan itu adalah kader PAN, apakah orang luar, apakah dia seorang pejabat tinggi, bahkan seorang Presiden, bagi Amin tidak akan diperhatikan, Itulah watak AminRais.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline