Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Merajut di Colo

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kreativitas bisa apa saja dan dimana saja. Salah satu aktifitas tersebut adalah merajut. Hari Sabtu, 26/11, kemarin Muria Research Center (MRC) Indonesia mengadakan pelatihan merajut bersama IPPNU, Karang Taruna Umar Sa’id dan Kelompok pedagang Desa Colo. Acara dilaksanakan di Balai Desa Colo, Dawe.
Merajut bagi masyarakat Colo sekitar yang mayoritas pedagang di kawasan wisata, sangat menarik dan sebuah aktifitas untuk mengisi senggang waktu. Pekerjaan tangan merupakan salah satu kerajinan tangan (Hasta Karya) ini memerlukan kesabaran dalam mengurai dan mengkaitkan benang hingga menjadi sebuah barang seperti, kantong handycam, syal, tas bahkan jaket, rompi, kerudung dan topi bayi.
Menurut salah salah satu peserta peserta, Onik Rianasari, Ketua IPPNU Desa colo, kegiatan ini sangat menarik dan jarang dilakukan di daerah wisata seperti colo ini. Menurut Onik kegiatan pelatihan merajut seperti ini sangat berguna untuk kalangan remaja dan masyarakat  yang banyak waktu luangnya ketika menunggu di kios dagangannya.
MRC Indonesia sebagai organisasi non pemerintah mencoba mengali potensi – potensi yang ada di Kawasan Muria seperti Colo dan Rahtawu. Kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa agenda yang di canangkan oleh MRC Indonesia. Setelah ini pada pertengahan Desember nanti akan di adakan pelatihan daur ulang sampah.
Mulanya masyarakat mulai merajut setelah mendapat  contoh dan bimbingan dari Fitri Puspitasari, seorang tutor merajut dari Kudus. Antusiasme nampak dialami oleh masyarakat, pasalnya mereka melakukan kegiatan merajut ini hingga mentari hampir terbenam.

Setelah pelatihan Benang dan songket dibagikan untuk peserta dengan harapan meraka bisa melanjutkan rajutannya di rumah. Selain membekali kreativitas, pelatihan ini juga diharapkan dapat melestarikan hasta karya merajut yang nampaknya mulai tergeser teknologi. Dengan harapan kedepannya masyarakat bisa mengangkat ekonomi mereka dan mampu bersaing dengan basar global, seperti produk – produk buatan cina yang banyak beredar.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline