Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Rasa Fakir akan Ilmu

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu anugrah dari sang pencipta telah kita rasakan. Anugrah yang begitu melimpah patut kita syukurisebagai rasa terimakasih atas semua yang telah diberikan.

Seputar ilmu pengetahuan pasti telah kita dengar setiap hari. Mulai dari kecil hingga besar ketika berangkat ke Sekolah/Kampus orang tua kita sering berpesan “cari ilmu yang serius ya… nak, biar nanti jadi orang yang sukses di Dunia dan Akhirat’’. sungguh mulia pesan dan doa orang tua. Pesan dan doa itu akan menjadi motivasi pada diri kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Setidaknya bisa sedikit membalas jasa orang tua yang selama ini merawat dan membina kita hingga dewasa.

Dalam menuntut ilmu seyogyanyakita mempunyai rasa fakir akan ilmu. Maksud fakir dalam tulisan ini adalah “kurang”. Kurang akan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Jika kita puas akan ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh, kita akan sulit untuk berkembang. Masih banyak yang belum kita ketahui tentang isi dunia ini. Untuk mengetahui isi dunia ini tumbuhkan rasa akan fakir ilmu.

Dengan rasa fakir ilmu yang besar akan menjadikan pribadi cepat untuk berkembang dan mengetahui banyak hal. Inilah salah satu cara untuk menumbuhkan pribadi yang lebih baik dan mempunyai wawasan yang luas. Setelah apa yang kita dapat jangan sampai kita simpan begitu saja . seperti yang terdapat di buku Indonesia mengajar “mendidik adalah tanggung jawab orang yang terdidik”. Sebuah kalimat yang indah, indah untuk didengar dan dilakukan.

Apa yang kita tau, sampaikan kepada orang-orang yang belum tau. Thanks…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline