Lihat ke Halaman Asli

Imam Rahmadi

Dosen. Peneliti. Penulis.

Ketangguhan Twitter Untuk Citizen Journalism

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Breaking News hanya dengan 140 karakter, Twitter sungguh menakjubkan" (Amy Gahran).

Teman-teman pembaca sekalin yang baik hati dan suka membaca sebuah cerita. Maka dari itu, untuk menjelaskan ketangguhan Twitter untuk Citizen Journalism izinkanlah saya sejenak bercerita.

Jadi begini...

Pagi kala itu tidak seperti sebagaimana biasanya pagi. Walau terik matahari tetap masih menyinari pagi. Namun benar-benar pasti pagi ini bisa menjadi cerita pagi di pagi-pagi esok hari. Walau bukan cerita yang mengenakkan dan bisa menambah nafsu sarapan pagi. Ini adalah suatu pagi yang sangat mengguncang dan mencekang pagi.

Kawasan Kuningan Jakarta Selatan tidak lagi menguning indah penuh gairah. Melainkan memerah merekah berapi bertumpah darah, berserakan serpihan kaca-kaca dan puing-puing. Dua buah ledakan dahsyat menjadi sarapan pagi di kawasan Kuningan pagi itu. Tepatnya terjadi di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, pada hari Jum'at 17 Juli 2009.

Daniel Tumiwa, salah satu pengunjung hotel Ritz Carlton, memposting tweet diakun twitternya, "Bom @ marriot and ritz Carlton kuningan Jakarta". Tweet ini di posting sesaat setelah ledakan terjadi, ketika itu dia masih berada di lantai 26. Postingan itu kemudian dilanjutkan dengan sejumlah posting susulan serupa oleh orang lain, sehingga banyak diklaim ini merupakan kali pertama informasi mengenai peristiwa itu disebarluaskan ke publik. Menurut Daniel, seperti disampaikannya sendiri pada fitur komentar di sebuah berita pada Kompas Online, lantaran postingannya yang termasuk "breaking news" tersebut, dirinya langsung mendapatkan permintaan wawancara dari sejumlah media internasional, termasuk CNN dan BBC (www.donnybu.blogdetik.com, 2009).

Sungguh dahsyat, peristiwa yang baru saja terjadi bisa langsung dipublikasikan dengan selisih waktu beberapa detik saja oleh Daniel Tumiwa, seorang warga biasa - bukan jurnalis professional, yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Meski informasi yang diberikan sangat singkat, namun itu informasi yang sangat penting. Dengan berbagi informasi tersebut, secara tidak sadar Daniel telah ber-Citizen Journalism. Daniel telah menjadi Citizen Journalist atau Jurnalis Warga.

Baik, teman-teman pembaca sekalian. Bagaimana, sudahkah terbayangkah ketangguhan dari sebuah mikro blog yang bernama Twitter untuk Citizen Journalism?

Saya masih memiliki sebuah tulisan tentang 10 alasan menggunakan Twitter sebagai media Citizen Journalism. Namun nampaknya akan menjadi terlalu panjang tulisan ini, jika sekaligus saya tuangkan disini. Lebih baik, saya sambung lain waktu saja.

Atau sebenarnya topik 10 alasan menggunakan Twitter sebagai media Citizen Journalism ini, juga saya bahas di buku saya yang berjudul Jadi Jurnalis Itu Gampang!!! - Serba-serbi tentang Citizen Journalism dan panduan praktis menjadi Citizen Journalist untuk pemula. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Buku ini baru akan beredar pada bulan maret di toko-toko buku se-Indonesia, terkhusus di Gramedia.

Jika kondisi waktu dan doku memungkinkan, silahkan segera dipinang sebelum kehabisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline