Lihat ke Halaman Asli

Imam Setiawan

Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Jejak Perjuangan Bersama Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Semai Jepara

Diperbarui: 26 September 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Guru Semai/dokpri

Dalam perjalanan saya bersama proyek Dyslexia Keliling Nusantara, saya menemukan lebih dari sekadar pengalaman mengajar. Saya menemukan makna baru dalam perjuangan yang tidak hanya milik anak-anak, tetapi juga milik saya, guru-guru, dan orang tua yang terlibat. 

Sekolah Semai Jepara telah menjadi rumah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, tempat di mana cinta dan pengorbanan berjalan beriringan. Setiap detik yang saya habiskan bersama mereka penuh dengan kisah yang menyentuh, diwarnai oleh tawa, tangis, dan harapan.

Ketika saya melakukan refleksi di Playground hari ini, saya merenungi perjalanan panjang yang telah saya tempuh sebagai guru anak-anak berkebutuhan khusus. Asesmen diri yang saya lakukan membuka mata saya terhadap kekurangan dan keterbatasan pribadi. 

Namun, anehnya, itu juga menyentuh jiwa saya dengan cara yang belum pernah saya bayangkan. Di balik setiap kelemahan yang saya temukan, ada kekuatan baru yang muncul. Setiap anak yang saya dampingi memberi saya pelajaran tak ternilai tentang arti ketekunan dan cinta tanpa syarat.

Melihat kemajuan mereka, walau terkadang lambat dan penuh tantangan, memberikan kebahagiaan yang luar biasa. Rasa sakit dan kelelahan seolah sirna ketika saya melihat anak-anak ini membuat pencapaian kecil, yang bagi mereka adalah langkah besar. 

Di setiap senyum mereka, ada cerita perjuangan, dan di balik setiap pelukan hangat dari orang tua mereka, saya menemukan energi baru untuk terus berjuang. Sekecil apapun keberhasilan itu, bagi saya dan mereka, itu adalah kemenangan besar.

Sekolah Semai Jepara telah menjadi saksi dari kisah-kisah penuh perjuangan. Para guru di sekolah ini berjuang tidak hanya dalam merancang metode belajar, tetapi juga dalam mendobrak tembok prasangka yang sering kali menghalangi perkembangan anak-anak spesial. 

Ada momen ketika kami duduk bersama orang tua, berbicara dari hati ke hati tentang masa depan anak-anak mereka. Saya merasakan kegelisahan, ketakutan, tetapi juga cinta yang mendalam dari mereka. Bersama-sama, kami membangun harapan yang mungkin bagi banyak orang tampak kecil, namun bagi kami, itu adalah cahaya yang menerangi jalan panjang yang kami hadapi.

Saya teringat salah satu kisah yang menyentuh hati. Seorang anak yang selama berbulan-bulan tampak tidak merespons pelajaran tiba-tiba berhasil menuliskan satu kata. Hanya satu kata, namun bagi saya, guru, dan orang tuanya, itu adalah momen yang luar biasa. 

Tangis haru dan tawa penuh kebahagiaan menyelimuti ruang kelas hari itu. Ini adalah pengingat bahwa setiap anak memiliki jalannya sendiri, dan tugas kami adalah untuk selalu ada di samping mereka, memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline