Lihat ke Halaman Asli

Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 24 November 2022   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keberhasilan dalam pembangunan suatu negara yang dimana dapat dilihat dari beberapa indikator, salah satunya yakni dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang merupakan indikator penting dalam keberhasilan pembangunan suatu negara. Yang dimana pertumbuhan ekonomi merupakan pendapatan negara yang telah mengalami kenaikan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan output nasional dalam periode tertentu. Arti lainnya dari pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi yang menunjukan peningkatan di bidang produksi barang dan jasa yang dihitung suatu negara dalam periode tertentu. Yang dimana indikatornya dapat diketahui melalui meningkatnya produksi barang industri, dan sektor jasa, bertambahnya produksi barang modal, berkembang pesatnya pembangunan di bidang infrastruktur, dan jumlah ketenagakerjaan yang lebih besar dari jumlah pengangguran.

Diawal tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia mengalami penurunan, khususnya di negara Indonesia. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh wabah yang melanda seluruh dunia dan termasuk negara Indonesia , yang dikenal dengan Coronavirus Disease atau yang dikenal dengan wabah Covid-19.  

Wabah Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit dari gejala ringan hingga gejala berat. Dan pada tanggal 11 maret 2020 Organisasi kesehatan dunia atau yang dikenal WHO mengumumkan bahwa wabah Covid-19 berdampak bagi pertumbuhan ekonomi yakni menurunnya tingkat perekonomian dunia khususnya Indonesia yang diakibatkan oleh wabah Covid -19.

Dari informasi Badan Pusat Statistik (BPS) memberitahukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuarta I 2020 sebesar 2,97% year on year (yoy).  Dimana pertumbuhan tersebut mengalami kontraksi sebesar 2,41% dibandingkan triwulan IV 2019. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2020 lebih rendah dari kuartal I 2019 yoy dan lebih kuartal IV 2019 yang tercatat 4,97% yoy. Yang mana hal ini mengalami perlambatan yang cukup baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu , maupun secra kuartal per kuartal dari kuartal terakhir 2019.

Penurunan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh wabah covid-19 di Indonesia terjadi karena kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah agar wabah Covid-19 tidak menyebar luas. Kebijakan yang diberlakukan di Indonesia yakni kebijakan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) dan pemberlakuan lockdown. Hal ini dapat membuat sejumlah kegiatan ekonomi tidak berjalan secara optimal dan juga menghambat pertumbuhan ekonomi. Karena dengan pemberlakuan PSBB dan lockdown menyebabkan terhambatnya di bidang ekspor dan import, dan juga melemahnya daya beli masyarakat merupakan faktor penghambat pertumbuhan ekonomi, karena daya beli masyarakat merupakan komponen yang dijadikan alat ukur terhadap pengeluaran pertumbuhan ekonomi oleh karena itu jika daya beli melemah atau konsumsi rumah tangga melemah sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Faktor lainnya yang menghambat pertumbuhan ekonomi adalah pengangguran, yang dimana wabah Covid-19 ini banyak tenaga kerja yang di phk, hal ini juga dapat meningkatkan angka pengangguran di Indonesia. Dimana dengan naiknya jumlah angka pengangguran dapat mengakibatkan defisit anggaran negara bertambah naik. Dilansir dari kontan.co.id , bahwa anggaran Anggaran  Pendapatan    dan Belanja   Negara   (APBN)  pada   tahun   2020   mengalami kenaikan  defisit  sebesar 6,27%  dari  produk  domestik  bruto  (PDB). Jumlah angka pengangguran yang bertambah dapat menimbulkan pengurangan pendapatan rumah tangga, dimana berdampak pada berkurangnya konsumsi rumah tangga sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline