Lihat ke Halaman Asli

Gus Imam

Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan

Kenali Dirimu Engkau Akan Mengenal Tuhanmu

Diperbarui: 21 November 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu

Oleh : GUS IMAM (Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan)

Kenali dirimu, dan engkau akan mengenal Tuhanmu. Sebuah perjalanan batin yang penuh makna, sebuah pencarian yang tidak hanya melibatkan panca indera, namun juga menghubungkan jiwa dengan yang Maha Sempurna. Dalam diri kita, terkandung misteri besar yang hanya bisa terungkap jika kita menapaki jalan pengenalan diri dengan penuh kesadaran dan ketulusan. Pengenalan ini bukan hanya sekedar pengetahuan akan siapa diri kita di dunia yang fana ini, tetapi lebih dari itu, pengenalan yang menuntun kita untuk mengenal Sang Pencipta, Tuhan yang Maha Agung, yang telah memberikan kita kehidupan ini sebagai amanah dan perjalanan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an, فَذُوقُوا۟ بِمَا نَسِيتُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ إِنَّا نَسِينَٰكُمْ ۖ إِنَّاۤ۟ فِيٓ ءَايَٰتِنَا لَحَكِيمٌۢ
Fa dzūqū bimā nasītum liqā'a yawmikum innā nasīnākum, innā fī āyātinā laḥakīm
"Maka rasakanlah akibat dari apa yang telah kamu lupakan pada hari pertemuanmu ini. Sesungguhnya Kami pun telah melupakan kamu. Sesungguhnya pada ayat-ayat Kami terdapat hikmah." (QS. Al-Jāthiyah: 34).

Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam mengenal diri, kita tidak bisa melupakan hakikat asal kita, yaitu dari Allah. Kenali siapa diri kita, agar kita tahu dari mana kita berasal, untuk apa kita diciptakan, dan kemana kita akan kembali. Pengenalan diri ini merupakan langkah pertama dalam mengenal Allah, yang lebih dari sekedar pengetahuan, tetapi merupakan perjalanan batin yang mendalam, menuju pemahaman yang lebih tinggi tentang makna kehidupan dan takdir kita.

Imam Al-Ghazali rahimahullah, dalam kitabnya Ihya’ Ulum al-Din, menyatakan, من عرف نفسه فقد عرف ربه
Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu
"Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya."

Kenalilah dirimu dengan penuh ketulusan dan kebijaksanaan. Ketika seseorang benar-benar mengenal dirinya, ia akan menyadari kelemahan dan ketergantungannya kepada Allah. Ia akan menyadari bahwa segala kekuatan dan kemampuan yang ada padanya adalah pemberian dari Sang Pencipta, dan bahwa dirinya adalah makhluk yang hina di hadapan Tuhan yang Maha Tinggi. Dalam pengenalan diri, terdapat pemahaman yang dalam tentang hakikat kehidupan, dan bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu yang ada. Tanpa-Nya, kita tidak ada. Dan dengan-Nya, kita menemukan makna sejati dari keberadaan kita.

Sahabat Rasulullah, Umar ibn Khattab radhiyallahu 'anhu, berkata:
حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا
Hasibu anfusakum qabla an tuḥāsabu
"Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab." (HR. Tirmidzi).

Mengenal diri tidak hanya sebatas pengertian tentang tubuh atau pikiran, tetapi juga tentang hati dan niat. Umar mengingatkan kita untuk selalu melakukan introspeksi diri, untuk tidak hanya berfokus pada kehidupan luar, tetapi juga untuk menyelami kedalaman jiwa. Dalam dirinya yang penuh dengan kesadaran, kita akan menemukan bahwa diri kita adalah tempat bersemayamnya nilai-nilai Allah. Pengenalan ini adalah jalan menuju penyempurnaan diri yang sejati, karena kita tidak akan mampu mengenal Tuhan tanpa mengenal diri kita lebih dalam.

Al-Hasan al-Basri rahimahullah pernah berkata:
من لم يعرف نفسه كيف يعرف ربه
Man lam ya’rif nafsahu kayfa ya’rifu rabbahu
"Barang siapa yang tidak mengenal dirinya, bagaimana ia bisa mengenal Tuhannya?"

Mengenal Tuhan adalah mengenal hakikat-Nya, mengenal asma-asma-Nya yang indah, mengenal sifat-sifat-Nya yang agung. Namun, perjalanan menuju pengenalan tersebut tidak bisa dilepaskan dari pengenalan diri sendiri. Ketika kita menyadari keterbatasan kita sebagai manusia, kita akan semakin merasa membutuhkan Tuhan. Ketika kita mengenal diri kita dengan jujur, kita akan semakin sadar akan kelemahan kita, dan dari sana lahir rasa takut dan harapan kepada Allah. Rasa takut akan kebesaran-Nya, dan rasa harapan akan kasih sayang-Nya yang tiada batas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline