Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sedekah, dari Nasi Garam hingga ke Luar Negeri

Diperbarui: 14 Desember 2017   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

picture : pixabay.com

Saat itu, salah seorang temanku semasa sekolah mengirim pesan via whatsapp (WA). Ia bermaksud untuk menyedekahkan seluruh gajinya selama satu bulan. "Imam, jika aku ada niat pengen memberikan seluruh gaji yang aku terima selama satu bulan, itu masuknya zakat atau sedekah ya?", tanya ia.

Ibu satu anak, sebut saja Putri, yang namanya tidak ingin disebut ini sebetulnya tidak pernah berinteraksi denganku saat sekolah dulu. Namun, saat aku posting edukasi mengenai zakat harta di grup WA, Putri langsung terketuk untuk memahami lebih dalam mengenai ibadah harta bagi orang muslim ini.

Ia pun langsung bertanya padaku melalui jaringan pribadi (japri) untuk mengkonsultasikan berapa nilai zakat yang wajib ia bayarkan. Selain aku jelaskan secara lisan, aku juga minta ia membuka landing page kalkulatorzakat.com untuk menghitung sendiri berapa zakatnya.

Sejak saat itu, setiap bulan Putri tak pernah absen untuk mentransfer sebagian hartanya ke rekening Dompet Dhuafa (DD) Jateng. Bahkan, yang ia transfer bukan hanya zakat yang besarnya 2,5% dari penghasilan, tetapi juga ia tambahkan dengan sedekah.

"Assalamualaikum Imam, alhamdulillah untuk bulan ini sudah ditransfer zakat dan sedekah untuk keluarga. Maturnuwun."

"Assalamualaikum Imam, jumat berkah menjemput rejeki, semoga sedekah yang sedikit ini menjadi berkah, amin."

Begitulah isi dari pesan-pesan WA yang tiap bulan masuk ke HP ku dari Putri. Setiap ada hal yang belum jelas mengenai perhitungan zakat, ia tak segan-segan bertanya padaku untuk meminta penjelasan. Aku pun memberikan keterangan sesuai dengan apa yang aku ketahui.

"Siiiapp, terimakasih banyak informasinya ya Imam. Insya Allah nanti nunggu gajian tiba, hehhehe .. terimakasih ya dulu sudah membimbing untuk selalu istiqomah dalam berzakat dan sedekah".

Ketagihan bersedekah

Kembali mengenai gaji yang Putri niatkan untuk disedekahkan semua. Aku pun penasaran dan bertanya, memangnya kenapa kok gajinya mau dikasih semua?

Sebetulnya, banyak dari sekian teman-temanku yang kemudian Allah gerakkan untuk berzakat rutin tiap bulan setelah melihat postinganku di FB, WA, atau media sosial yang lain. Namun, Putri ini punya cerita yang menarik dan penuh hikmah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline