Lihat ke Halaman Asli

Imam Mahdi

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UMM

Petani Sumenep Mengadu Nasib dengan Menanam Tembakau di Era Pandemi

Diperbarui: 10 Juli 2021   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Pandemi Covid-19 masih berlanjut. Sudah hampir 2 tahun, Indonesia mengalami musibah Pandemi Covid-19. Namun, ini tidak membuat para petani di Sumenep untuk berputus asa. Di era pandemi seperti sekarang ini, mereka masih berani mengadu nasib mereka dengan menanam tembakau.

Dulu, tembakau adalah menjadi komoditas andalan para petani di Madura khususnya di Sumenep. Harga Tembakau yang mahal menjadi alasan kenapa Tembakau sering disebut "Daun Emas". Namun, beberapa tahun ini. Semangat petani sumenep untuk menanam tembakau mulai mengecil. Alasannya adalah mahalnya biaya perawatan berbanding terbalik dengan harga jual yang sangat murah.

Memasuki tahun kedua masa pandemi covid-19 ini. Para Petani sumenep masih mengadu harapan mereka terhadap komoditas Tembakau. Meskipun, banyak sekali harapan mereka yang inginkan dapat direalisasikan oleh Pemerintah Daerah. Mulai dari ketersediaan Pupuk yang cukup dan terjangkau, sampai harga jual yang tinggi dan menyejahterakan para petani. Para petani berharap tidak ada lagi permainan harga oleh elit yang menyebabkan harga jual tembakau murah dari para petani. 

Tahun lalu, areal tanam  tembakau di Sumenep turun dari tahun 2019. Bisa dipastikan, kondisi tersebut juga akan terjadi di tahun 2021 ini. Meskipun demikian, harapan para petani tetap sama. Semua hasil panen tembakau mereka mampu terserap dengan harga yang tinggi. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di era pandemi seperti saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline