Ada sedih, ada tangis. Ada pula senang dan ria. Kontra dan pro menyambut keputusan pemerintah melarang aktivitas TikTok Shop di media online.
Apakah kebijakan ini akan berdampak kepada kembali meriahnya perdagangan di pusat-pusat grosir seperti Tanah Abang? Kita lihat ke depan.
Yang jelas prinsipnya, seperti yang disebut Presiden Joko Widodo, teknologi harus berguna. Memajukan mereka yang berbisnis digital, dan tidak mengurangi para pebisnis konvensional atau tradisional.
Era digital memang tidak terelakkan. Ada dan akan terus berkembang. Berbagai keuntungan ada di sana. Tetapi di balik itu juga ada kerugian. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan secara bijaksana dan tetap menjaga kesamarataan.
Kendati demikian, kita juga tidak bisa menafikan kehadiran era modern. Agar menjadi bagian dari dunia yang serba berteknologi ini, maka suka tidak suka kita harus menjadi bagian darinya.
Shopee, Tokopedia, Lazada hingga TikTok Shop adalah produk dari industri teknologi digital. Mereka para founder-nya membangun platform untuk "mengumpulkan" seluruh stakeholder di dalamnya. Ratusan juta orang dan lembaga yang merupakan produsen, penjual dan konsumen ada di sana.
Oleh karena itu ketika cara-cara seperti penjualan secara live digelar sebagai sebuah fitur maka yang harus kita pahami masing-masing platform ini sedang melakukan cara menghubungkan antar stakeholder secara lebih cepat dan efisien.
Buktinya, para penjual yang tadinya ada di Shopee atau Tokopedia akhirnya ambil bagian juga di ekosistem TikTok. Karena dianggap fitur Shop-nya lebih mempercepat penjualan. Dan dengan cara yang tidak ribet serta arus transaksi dan pembayaran yang lebih cepat.
Bagi pebisnis cara ini memperlancar arus modal mereka menjadi keuntungan. Kendati juga ada perang harga dan banting-bantingan diskon, sebuah cara yang banyak dilakukan di era saat ini untuk menggaet lebih banyak konsumen. Istilahnya bakar-bakaran modal.
Maka berdagang di platform marketplace atau e-commerce sesungguhnya ada kompetisi di dalamnya. Persaingan sangat ketat ketika faktor harga digunakan sebagai jurus. Ada yang sukses dan tentu ada yang tidak. Kita jangan mudah terpedaya oleh kisah sukses afiliator atau penjual yang meraup puluhan atau hingga ratusan juta rupiah dalam sekejap.