Lihat ke Halaman Asli

kang im

warga biasa yang hobi menulis

Hari Anti Korupsi Dunia: Adakah Gagasan Capres untuk Kuatkan KPK?

Diperbarui: 10 Desember 2023   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi/ ilustrasi artikel.

Tiap tanggal 9 Desember, diperingati sebagai hari anti korupsi dunia. Tapi maaf, penulis tak akan membahas sejarahnya. Apalagi, alasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 9 Desember sebagai hari anti korupsi dunia pada tahun 2003 lalu. Sudah banyak yang membahas, detailnya Anda bisa tanya ke Prof. Google, sudah lengkap di sana.

Kali ini, jika boleh, penulis hanya ingin merenung. Juga berhayal. Seolah lagi nonton debat calon presiden (Capres). Mereka saling adu gagasan. Bukan adu gimik. Mereka jualan masa depan, bukan masa lalu. Dan yang tak kalah penting, mereka memberikan gagasan untuk menguatkan kembali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang lagi 'diuji'.

Kebetulan temanya cocok. Jika melihat jadwal debat pertama, 12 Desember 2023 nanti, ada tema hukum dan pemberantasan korupsi. Sehingga, rakyat sangat berharap ada gagasan capres-cawapres yang konkret untuk menguatkan KPK. Minimal mendukung 'independen' KPK. Namun, jika tak ada, semoga rakyat masih bisa bersabar.

Kita, rakyat biasa, berusaha optimis, jika tiga pasangan capres-cawapres yang maju merupakan anak bangsa terbaik, saat ini. Sehingga, sekali lagi, tolong jaga rasa optimis rakyat, caranya dengan memberi gagasan terbaik untuk menguatkan KPK kembali. Karena hanya kepada KPK rakyat menaruh harapan besar dalam memberantas korupsi, meski saat ini sedang 'diuji'.

Mungkin wajar, jika rakyat menuntut lebih pada semua kontestan dalam debat perdana nanti. Karena pemilu itu mahal. Biayanya dari uang rakyat, melalui pajak. Gagasan itu penting, sebagai pendidikan politik, agar rakyat menentukan pilihan bisa dengan rasional. Bukan emosional.

Rakyat Bukan Anti Gimik

Rakyat tak anti gimik dari semua capres-cawapres. Karena rakyat paham, betapa susahnya 'mencuri' hati pemilih gen Z dan milenial. Namun, para kontestan juga harus ingat. Sesuatu yang viral 'dadakan' itu biasanya cepat 'tenggelam'. Mudah hilang. Contohnya banyak. Anda bisa tanya sendiri ke Google. Tinggal ketik, nanti akan muncul sendiri. 

Sebaliknya, jika viralnya karena gagasan positif, atau prestasi dari buah kerja keras, rata-rata langgeng. Tak mudah tenggelam. Karena membekas. Selalu diingat rakyat. Sehingga, para kontestan tinggal pilih: adu gimik atau adu gagasan, saat debat perdana nanti. Semoga persatuan dan kesatuan tetap terjaga di tahun politik. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline